Cinta Alessandro Nesta
Alessandro Nesta ketika membela Lazio.--Ist
Alhasil posisi 1 akhirnya dikudeta oleh Le Aquile. Jaraknya sangat tipis, cuma satu poin. Walau setipis apapun jaraknya, hasil itu tetap jadi modal yang cukup bagi Nesta untuk membawa pulang scudetto.
Akhirnya mimpi Nesta untuk menjadi jawara di Italia kesampaian, dan yang paling penting ia melakukannya lebih cepat dari AS Roma. Di musim itu juga Copa Italia dan UEFA Super Cup berhasil Lazio dapatkan. Setelahnya Nesta masih memberi sebuah trofi Supercoppa Italiana 2001.
Membicarakan Lazio tak lengkap rasanya jika tak membahas Derby Della Capitale. Pada masa kejayaannya duel ini, Nesta adalah representasi sempurna Lazio. Sama halnya dengan AS Roma yang sangat mengagumkan Francesco Totti. Duel keduanya lebih sempurna ketimbang Leo Messi dan Cristiano Ronaldo sekalipun.
Sebab keduanya bermain di posisi yang saling berhadapan. Pertemuan keduanya juga menjadi gengsi antara Formello selaku Akademi Lazio, dan Trigoria selaku akademi AS Roma. Bahkan keduanya sudah sering bertemu sejak level belia. Salah satu pertemuan terseru keduanya adalah pada 2 November 1997.
Laga itu menjadi hujan kartu dari saku Pierluigi Collina. Nesta menjadi salah satu korbannya. Le Aquile yang sudah bermain tanpa Giuseppe Favalli sejak menit ke-7 malah bisa menang 3-1. Nesta tampil apik sehingga Totti, dan teman-temannya tak berkutik.
Bagian yang lebih brutal terjadi pada 12 April 1999, laga yang menjadi sebab dari gagalnya Lazio meraih scudetto 1999. Laga yang kala itu menjadi capolista malah kalah 3-1 dari I Lupi. Pada laga ini Totti jadi bintang dengan dua assist dan sebuah gol. Laga ini berjalan sangat panas sehingga Sinisa Mihajlovic, dan Paulo Sergio harus dikartu merah karena berkelahi.
Beberapa saat kemudian Lazio yang sudah tertinggal 2-1 malah harus kehilangan Nesta yang dikartu merah juga. Alhasil hilangnya Nesta membuat Totti akhirnya menjaringkan bola ke gawang Lazio. Scudetto yang Nesta impikan berhasil digagalkan oleh Totti.
Nesta, dan Totti sendiri sebenarnya memiliki banyak kemiripan. Jika Nesta diincar AS Roma, Totti pun hampir bergabung ke Lazio di masa kecilnya. Keduanya pun memilih mundur setelah Piala Dunia 2006. Memang dari semua itu yang membuat pertemuan keduanya sangat seru adalah kenyataan, bahwa mereka adalah warga lokal Roma.
Sumber: