Mantapkan Penerapan K.13 Revisi 2016

Mantapkan Penerapan K.13 Revisi 2016

KALIANDA – Induk Cluster Kurikulum Tigabelas (K.13) SDN 1 Kalianda, kembali menggelar workshop pendampingan implementasi K.13 revisi tahap kedua, di sekolah setempat, Selasa (11/10). Ketua Induk Cluster SDN 1 Kalianda A, Rifa’i, S, Pd menjelaskan, workshop tahap dua atau lanjutan ini berlangsung selama satu hari, dengan pemberian materi tentang penyusunan RPP, prota (program tahunan) promes (program semester), pemetaan KD (Kompetensi Dasar) serta beberapa materi lainnya. “Kegiatan ini dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan para guru kelas empat dalam mengimplementasikan pembelajaran berbasis K13 di masing masing sekolah yang ada di Kecamatan Kalianda,” ujar Rifa’i kepada Radar Lamsel saat ditemui usai acara workshop, kemarin. Dijelaskannya, selain pemberian materi K.13 revisi 2016, dalam kegiatan workshop tahap kedua itu, dilakukan juga evaluasi tentang tatacara penerpaan K.13 dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) yang telah dilaksanakan para guru selama ini. “Evaluasi dilakukan dengan cara melihat tayangan video visual tentang tatacara penerapan K.13 melaui KBM di sekolah. Tujuan evaluasi ini, untuk melihat apakah masih terdapat kekurangan dalam penerapan K.13 yang dilaksankan para guru selama ini,” jelasnya. Diungkapkannya, kurikulum tigabelas hasil revisi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI ditahun 2016 ini, tentunya tidak lama lagi bakal dimplementasikan di tiap-tiap satuan pendidikan di wilayah Kabupaten Lampung Selatan. Oleh karena itu, lanjut Rif’i, untuk maksimlanya penerapan kurikulum hasil perubahan tersebut. Masing-masing Induk Cluster SD dan SMP di Lampung Selatan, secara berkelanjutan melakukan pembahasan (workshop, red) terkait pendampingan implementasi K.13 revisi tersebut. “Dengan dilaksanakannya workshop secara bertahap ini, diharapkan para guru nantinya benar-benar dapat memahami K.13 revisi secara utuh dan menyeluruh. Sehingga skill dan keterampilan guru pun bisa lebih meningkat, dan tidak ada lagi keragu-raguan para guru untuk menyampaikan materi berbasis K.13 ini dalam setiap Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di masing-masing sekolahnya,” pungkasnya. (iwn).

Sumber: