Petani Bawang Tangkar Benih Sendiri

Petani Bawang Tangkar Benih Sendiri

PENENGAHAN – Kabupaten Lampung Selatan mulai mengembangkan tanaman bawang merah. Tanaman bawang merah tidak hanya dikembangkan di Kecamatan Ketapang, tapi juga mulai dikembangkan di Kecamatan Penengahan. Petani bawang merah di Kecamatan Penengahan mulai melakukan pembenihan sendiri. Ini untuk memudahkan para petani bawang merah untuk mengembangkan tanaman bawang merah secara berkelanjutan. Syarifuddin (42), petani bawang Desa Ruang Tengah, Kecamatan Penengahan mengaku, saat ini dirinya lebih memilih melakukan pembenihan sendiri agar petani tidak kesulitan dalam penanaman. “Sekarang kami (petani bawang) sudah membuat penangkar benih sendiri agar petani bawang bisa terus dilakukan,” terang Syarifuddin kepada Radar Lamsel, Selasa (11/10). Para petani bawang, sambung Syarifuddin, tidak akan berkembang jika hanya mengandalkan penangkar benih dari Pulau Jawa. “Kami tidak boleh merasa ketergantungan benih dari luar karena harga bawang sudah tidak terkendali. Selain itu, benih bawang diseberang mutunya mulai tidak terjamin,” ujarnya. Sementara itu, Kasi Sayuran dan Biofarmaka, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Lamsel Mastura mengatakan, tanaman bawang di Kecamatan Penengahan bisa bertahan 3 sampai empat bulan setelah panen. “Itu adalah keuntungan bila tidak memakai bahan kimia. Tapi syaratnya, tanaman bawang harus berumur 70 hari. Bila memakai bahan kimia, paling lama bertahan 1 bulan,” terangnya. Lebih lanjut Mastura mengatakan, Kecamatan Penengahan mempunyai potensi terhadap tanaman bawang. Oleh sebab itu, sambungnya, para petani harus mempunyai pemikiran yang bagus untuk mengembangkan tanaman bawang. “Petani bawang harus mempunyai inovasi dalam menumbuhkembangkan tanamannya. Jadi, melakukan pembenihan sendiri adalah langkah yang tepat,” katanya. (rnd)

Sumber: