Perbaikan Tanggul Butuh Rp 8 Miliar

Perbaikan Tanggul Butuh Rp 8 Miliar

KALIANDA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Selatan belum bisa untuk melakukan perbaikan tanggul penangkis banjir yang jebol di Desa Sinarpasemah, Kecamatan Candipuro secara permanen di tahun ini. Pasalnya, untuk memperbaiki tanggul dengan panjang kurang lebih 50 meter secara permanen itu bakal menghabiskan biaya sekitar Rp 8 Milyar. Sementara pada tahun 2016 ini pemkab sudah tidak memiliki anggaran lagi. “Kalau untuk perbaikan secara permanen sepertinya belum bisa dilakukan. Oleh karena itu, hasil dari rapat pembahasan kemarin, perbaikan yang akan dilakukan sifatnya hanya sementara yakni mengunakan pasir yang dibungkus karung,” ujar Asisten Bidang Kesejahteraan Rakyat (Kesrak) Setdakab Lamsel Dra. Ismar Kolina, saat ditemui Radar Lamsel di ruang kerjanya, Selasa (11/10) kemarin. Menurut Ismar, rencana untuk perbaikan tanggul di Desa Sinarpasemah, Kecamatan Candipuro yang bersifat sementara itu sudah disampaikan BPBD Lamsel ke Bupati Lamsel H. Zainudin Hasan. “Upaya itu dilakukan, agar para petani di wilayah desa tersebut bisa kembali melakukan aktifitas tanam padi seperti biasanya,” terangnya. Ismar menjelaskan, rencana perbaikan tanggul penangkis banjir dengan menggunakan pasir yang diusulkan, itu menelan biaya sekitar Rp400 juta dengan panjang tanggul yang akan diperbaiki sekitar 50 meter. “Meski perbaikan tanggul ini hanya bersifat sementara, namun diharapkan kekuatannya bisa bertahan lama, sampai adanya rencana pembangunan secara permanen. Sebab, membangun tanggul secara permanen itu tidak sedikit lho biayanya bisa mencapai Rp8 milyaran rupiah,” pungkasnya. Diberitakan sebelumnya, hingga kini Pemkab Lamsel belum melakukan action untuk melakukan perbaikan tanggul jebol di Desa Sinar Pasemah, Kecamatan Candipuro yang diterjang bencana banjir beberapa waktu lalu. Dikarenakan belum adanya perbaikan tanggul yang jebol itu, membuat para petani diwilayah desa tersebut harus bersabar hati dan waspada. Karena dikhawatirkan banjir akan kembali melanda lahan pertanian warga akibat curah hujan yang terjadi belakangan ini semakin tinggi. (iwn)

Sumber: