Petani Sinarpasmah Cemas Hadapi Musim Rendeng
CANDIPURO – Petani di Desa Sinarpasemah Kecamatan Candipuro tengah diruduk kecemasan. Terlebih menjelang musim tanam rendeng tahun ini. Sebab, mereka mengkhawatirkan tanggul penangkis yang kondisinya saat ini masih jebol. Apalagi jika tanggul itu baru akan diperbaiki Bina Marga Provinsi Lampung pada 2017 mendatang, maka mereka memastikan banjir tak dapat dihindari. Menghadapi kondisi itu petani setempat tak bisa berbuat apa-apa selain pasrah. Apalagi musim rendeng tahun ini sudah didepan mata. Kepala Desa Sinar Pasemah Puji Purwantoro mengamini keresahan dan kecemasan petani. Dia juga telah mengkalkulasi mengenai potensi banjir yang diprediksi bakal terjadi dan tidak bisa dihindari jika tanggul dialiran Sungai Waykatibung belum diperbaiki. “Jika banjir, 300 hektar sawah yang berada di Kecamatan Candipuro kembali terendam. Semua itu disebabkan oleh jebolnya tanggul penangkis,” kata dia kepada Radar Lamsel, Senin (17/10) kemarin. Dikatakan Puji, petani setempat hanya bisa pasrah menghadapi musim rendeng tahun ini. Sebab, tanggul tak kunjung mendapatkan perbaikan permanen. “Petani hanya bisa berdo’a agar tidak terjadi banjir,” ungkapnya. Saat ini pemerintah desa juga tengah kebingungan menghadapi kondisi tersebut. Disatu sisi jika para petani tidak menanam, akan mengalami banyak kerugian. Namun disisi lain jika tetap menanam banjir mengancam. Apalagi bertani merupakan mata pencaharian satu-satunya diwilayah tersebut. “80 persen penduduk kami merupakan petani,” kata dia. Sejauh ini Puji mengamini banjir yang merendam tanaman padi milik petani awal bulan lalu tidak terlalu merusak hasil panen. Karena tanaman padi sudah pada tahap siap panen. “Untuk padi masih bisa diselamatkan, karena sudah siap panen. Hanya petani cabai yang gagal panen,” katanya lagi. Diperkirakan petani yang ada diwilayah setempat akan memulai musim tanam rendeng pada akhir bulan ini. Karenanya, mereka (petani) masih memantau cuaca akhir-akhir ini. “Jika cuaca ekstrim disertai hujan deras kemungkinan petani akan pikir-pikir lagi untuk memulai musim tanam. Dilema, memang,” tandasnya. Diberitakan sebelumnya perbaikan tanggul sementara menggunakan timbunan pasir menjadi solusi untuk mencegah luapan air Sungai Way Katibung. Sedangkan untuk perbaikan permanent bagi tanggul penangkis yang memisahkan Kabupaten Lampung Selatan dan Lampung Timur itu paling cepat dilakukan pada April 2017 mendatang. (ver)
Sumber: