Awas! Modus Penipuan Catut Nama Kepala Dinas PU

Awas! Modus Penipuan Catut Nama Kepala Dinas PU

KALIANDA – Ini imbauan bagi para kepala desa (kades) diwilayah Kabupaten Lampung Selatan. Pasalnya, saat ini terdapat modus penipuan yang mengatasnamakan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Lamsel, yang sasarannya adalah para kades. Informasi yang dihimpun Radar Lamsel, modus penipuan itu melalui sambungan telepon yang mengaku Kepala Dinas PU Lamsel Ir. Sarimun Nandar. Si pelaku, menelepon para kades untuk meminta sejumlah uang. Uang tersebut, akan digunakan sebagai jaminan untuk mendapatkan proyek. Setelah itu, kades calon korban tersebut diminta langsung menghubungi kepala dinas. Menurut informasi, tidak sedikit para kades yang telah dihubungi oleh si pelaku. Namun, hingga kini belum terdengar kabar ada kades yang sudah menyetorkan uang tersebut. Kepala Dinas PU Lamsel Ir. Sarimun Nandar mengaku resah atas isue yang menyatut namanya tersebut. Dia menegaskan bahwa tidak pernah sekali pun menghubungi dan bahkan meminta-minta uang tersebut kepada kades. “Saya sendiri cukup kaget dengan isue ini. Saya tegaskan tidak pernah meminta-minta uang kepada kades. Apalagi, dalihnya menjanjikan proyek,”tegas Sarimun kepada Radar Lamsel, kemarin. Dia mengakui ada beberapa kades dan KUPT PY yang telah menghubunginya. “Yang sudah menelpon ada empat orang kades, semuanya diwilayah Kecamatan Natar. Kami sangat prihatin dengan peristiwa ini. Saya sudah tegaskan tidak pernah melakukan hal ini,”katanya. Hingga saat ini, lanjutnya, pihaknya belum melaporkan kepada pihak yang berwajib. Ada dugaan, bahwa pelaku modus penipuan ini bekerjasama dengan orang dari kalangan Dinas PU. Pasalnya, si pelaku bisa mengetahui nomor telpon para kades dan mengetahui jabatan Kepala Dinas PU yang masih tergolong baru “Kami akan menyelidikinya sendiri dulu. Karena, sepertinya belum ada kades yang tertipu dan menyetorkan uangnya. Mudah-mudahan, setelah informasi ini disebarluaskan para kades lebih hati-hati,”pungkasnya. Sebelumnya, di Lamsel pernah juga terjadi penipuan yang mirip dengan modus tersebut. Kejadian itu dialami oleh Kepala Disdik Lamsel Drs. H. Burhanuddin, MM yang korbannya adalah para guru pensiunan. (idh)

Sumber: