Rycko: Membangun Lamsel Bukan Janji Tapi Niat

Rycko: Membangun Lamsel Bukan Janji Tapi Niat

KALIANDA – Niat membangun Kabupaten Lampung Selatan tidak hanya sekedar janji-janji semata yang dilontarkan pasangan calon bupati dan wakil bupati H. Rycko Menoza. SZP – H. Eki Setyanto. Pada tahun 2010 lalu saat pasangan Rycko-Eki (KO-KI) mencalonkan diri, pasangan ini membawa jargon “perubahan yang lebih baik”. Jargon itu benar-benar tercapai selama memimpin kabupaten yang menjadi serambi sumatera ini. Meski Pemkab Lamsel mengalami devisit anggaran Rp50,4 Milyar saat itu, putra sulung Sjachroedin. ZP yang saat itu masih menjabat sebagai Gubernur Lampung, Kabupaten Lampung Selatan terus berkembang dari berbagai sektor. Niat untuk membangun Lampung Selatan bukan sekedar janji-janji semata saat melakukan kampanye. Ini dibuktikan dengan sejumlah pembangunan yang sudah dilaksanakan, seperti pembangunan Masjid Kubah Intan, pembangunan GOR Kalianda, pembangunan Raden Intan Sport Center, pembangunan wisata air panas, pembangunan wisata kuliner, penataan kawasan Raden Intan (By Pass) dan pengembangan kawasan terpadu KTC menjadi hotel 56 Kalianda. Selanjutnya, pasar tradisional modern, pembangunan terminal B dan jalan lingkar Kalianda, lapangan tenis indoor, gedung olahraga, rehabilitasi gedung Dekranasda, pembangunan tugu tuping, pembangunan kantor kecamatan natar dan rehabilitasi rumah sakit Bob Bazar Kalianda. Pada Pilkada serentak 9 Desember mendatang, Rycko Menoza dan Eki Setyanto kembali berpasangan dengan nomor urut 2. Kali ini, pasangan incumbent ini mengusung jargon “Kerja Nyata”. Jargon ini bukan hanya isapan jempol semata. Sejumlah program pembangunan memang sudah terbukti dan dirasakan langsung masyarakat Lampung Selatan. Menurut Rycko Menoza, dirinya dan pasangannya Eki Setyanto maju lagi dalam Pilkada Lamsel karena ingin melanjutkan program-program pembangunan yang masih tertunda. Menurut Rycko, melaksanakan pembangunan tidak cukup hanya dengan lima tahun saja. Sebab, program pembangunan itu dibagi tiga yakni pembangunan jangka pendek, pembangunan jangka menengah dan jangka panjang. “Program pembangunan dibagi tiga, yakni jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang. Ini disesuaikan dengan anggaran dan skala prioritas. Tidak bisa pembangunan dilaksanakan sekaligus. Untuk itu, saya dengan pak Eki ingin melanjutkan pembangunan yang masih tertunda. Jika masih dipercayai masyarakat, ada beberapa program yang akan dilanjutkan, seperti mewujudkan jalan penghubung antar kecamatan dan desa mulus untuk meningkatkan perekonomian masyarakat Lamsel,”papar pasangan calon yang diusung partai Demokrat dan Hanura ini. Dikatakan, pembangunan infrastruktur menghubungkan antar kecamatan dan desa untuk mempermudah lalulintas sekaligus memperlancar distribusi hasil pertanian, perkebunan, peternakan dan perdagangan di Lamsel. “Tidak hanya itu, masih banyak rencana pembangunan untuk mewujudkan kabupaten ini maju dan bersaing dengan kabupaten lainnya. Seperti disektor pendidikan, kesehatan, pertanian dan sektor pembangunan lainnya untuk menata kabupaten Lamsel lebih baik lagi,” pungkas calon bupati salam dua jari ini.(man)

Sumber: