Lamban Balak Bakal Direhabilitasi
Bupati dan Walikota Siap Urunan Membantu
PENENGAHAN – Walikota Bandarlampung H. Herman HN dan Bupati Lampung Selatan H. Zainudin Hasan sepakat untuk melakukan pemugaran Lamban Balak Marga Kekhatuan Ratu Darah Putih yang berada di Desa Kuripan, Kecamatan Penengahan. Itu setelah dua pemimpin baik wilayah Kota Bandarlampung maupun Lamsel melihat kondisi lamban balak yang sudah memprihatinkan, usai Tabligh Akbar dalam rangka Haul Pahlawan Raden Intan II ke-160, kemarin. “Nanti kita urunan untuk memperbaiki rumah adat ini. Karena, ini rumah jaman peninggalan Pahlawan asal Lampung. Harus kita lestarikan,”ungkap Herman HN saat melihat kondisi rumah adat tersebut. Sementara Bupati Zainudin Hasan meminta para generasi keturunan Raden Intan II membuat proposal rincian biaya yang bakal digunakan untuk pemugaran lamban balak tersebut. Setelah itu, diserahkan langsung kepada dirinya. “Silahkan buat saja proposalnya. Karena, kalau tidak sekarang kapan lagi. Kalau bukan kita yang melestarikannya siapa lagi,”ujar Zainudin. Dia menambahkan, melestarikan peninggalan budaya merupakan salah satu tugas generasi penerus. Sebab, mempertahankan warisan leluhur juga menjadi salah satu tugas pemerintah. “Nanti, anggarannya kita upayakan. Yang penting, kita melakukan pemugaran tidak merubah dari bentuk semula. Kemungkinan, kayu yang sudah usang kita ganti dengan kayu yang lebih kuat dan tahan lama,”tukasnya. Penasehat Marga Kekhatuan Ratu Darah Putih Budiman Yakub sangat senang atas perhatian yang ditunjukan dua pemimpin tersebut. Bahkan, dirinya bersama keturunan Raden Intan II akan segera membuat proposal seperti yang diminta oleh pemerintah. “Kita senang karena ada perhatian dari pemerintah. Usai rangkaian kegiatan haul ini kami akan buat proposalnya dan akan kami ajukan kepada Pak Bupati dan Pak Walikota,”kata Budiman Yakub. Dia menjelaskan, perehaban lamban balak itu sudah lama tidak dilakukan. Yang dia ingat, perehaban terakhir dilakukan pada masa almarhum Raden Imba sekitar tahun 2000. “Artinya sudah lebih dari 10 tahun tidak ada perehaban. Mudah-mudahan, niatan baik dua pemimpin kita ini bisa menjadi amal baik. Kabar ini, tentunya membuat seluruh masyarakat adat Kekhatuan sangan gembira,”pungkasnya. (idh)Sumber: