Banang : Ini SKPD Apa Debus ?

Banang : Ini SKPD Apa Debus ?

SKPD Ramai-ramai Belanja ATK

KALIANDA – Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Lampung Selatan terus mendapatkan sorotan dari badan anggaran (banang) DPRD Lamsel mengenai rencana kerja anggaran (RKA) RAPBD 2017 yang tengah dibahas di DPRD Lamsel. Banang menilai, RKA yang diajukan masing-masing SKPD banyak yang tidak bermanfaat. Pasalnya, setiap program kegiatan anggaran terbesar diperuntukan bagi alat tulis kantor (ATK) dan honor. Seperti yang ditegaskan anggota Banang DPRD Lamsel Sutan Agus Triendy. Dia mengatakan, semestinya setiap program kegiatan pada SKPD tidak harus dicantumkan untuk keperluan ATK. Sebab, anggaran tersebut bisa dipergunakan untuk hal lain yang lebih berguna bagi masyarakat. “Satu program kegiatan, pasti ada anggaran ATK seperti gunting, streples, alat tulis lainnya. Apakah SKPD ini debus? Streples yang sudah dibeli bisa habis di makan setiap kegiatan,”ketus Sutan dalam pembahasan RKA RAPBD 2017 diruang Banang DPRD Lamsel kemarin. Senada dikatakan Sugiarti, anggota Banang lainnya. Dia mengungkapkan, semestinya TAPD bisa melihat dan memilah mana SKPD yang benar-benar membutuhkan anggaran besar. Sehingga, program-program yang bisa menyentuh masyarakat diberikan anggaran yang memadai. “Kita memang sedang efisiensi anggaran. Tetapi, harus jelas peruntukannya. Semestinya, SKPD yang banyak kegiatan kemasyarakatan itu diberikan anggaran yang besar. Jangan sebaliknya,”kata Sugiarti. Banang mengajak TAPD untuk sama-sama berbenah demi kebaikan Kabupaten Khagom Mufakat ini dengan memprogramkan kegiatan pro rakyat. Sebab, dia mencatat hampir seluruh kegiatan SKPD hanya mencapai 30-40 persen yang dapat dirasakan masyarakat. “Ayo sama-sama kita ini berbenah untuk kemajuan daerah kita. Karena memang pada kenyataannya banyak anggaran yang tidak jelas pemanfaatannya. Dari anggaran belanja masing-masing SKPD, program yang bersentuhan langsung kepada masyarakat paling banyak 40 persen. Sisanya, untuk keperluan ATK, honor petugas dan tetek bengek lainnya,”pungkasnya. Sementara itu, anggota TAPD Lamsel Yusri, SE enggan memberikan banyak komentar ketika dikonfirmasi terkait hal ini. Dia memilih untuk tidak berbicara dengan alasan akan mebubaikan ibadah Sholat Asar. “Ini sedang pembahasan di tingkat banang. Jadi, wajar saja jika ada pro dan kontra. Media jangan memanaskan suasana. Sudah masuk Sholat Asar dahulu baru melanjutkan pembahasan,”singkat Asisten Bidang Administrasi Umum (ADUM) Setdakab Lamsel ini. (idh)

Sumber: