Kebanggaan Batuliman Indah Sebagai Desa Penghasil Sawit

Kebanggaan Batuliman Indah Sebagai Desa Penghasil Sawit

CANDIPURO – Desa Batuliman Indah, Kecamatan Candipuro sejak lama dikenal sebagai salah satu desa penghasil sawit terebesar di bumi khagom mufakat. Ya, hampir 60 persen lahan perkebunan sawit tersebar di Desa Batuliman Indah yang mayoritas masyarakatnya adalah petani. Diapit enam desa secara teritorial perbatasan, selain pembangunan desa tersebut juga patut diacungi jempol kerena menjadi penghasil sawit terbesar di Candipuro bahkan Lamsel. Kepala Desa Batuliman Indah Bejo mengatakan, saat ini pembangunan sedang dilaksanakan. Implemntasi Dana Desa bisa dirasakan oleh masyarakat berkat proses pembangunan yang menyeluruh. “Pembangunan gorong-gorong tersebar di empat titik, juga peningkatan jalan onderlagh yang menghubungkan tiga dusun, Dusun III, IV, dan V,” kata Bejo saat ditemui Radar Lamsel, diruangannya, Rabu (23/11) kemarin. Dijelaskannya, DD yang dikucurkan oleh pemerintah sangat memberikan manfaat bagi masyarakat desa. Sebab, selain pengerjaan peningkatan infrastruktur juga menunjang kelancaran aktivitas masyarakat tiap harinya. “Pembangunan jalan salah satu yang utama dengan membuka badan jalan. Akses masyarakat bisa lancar dan akses menuju perkebunan sawit juga lancar. Keduanya sama penting,” ujar ayah dua orang anak itu. Selama dua periode memimpin Desa Batuliman Indah, pria kelahiran 1972 itu tidak memungkiri bahwa selama kepemimpinannya masih banyak yang harus ditingkatkan. Dengan tanggungjawab dan kepercayaan yang diberikan oleh masyarakat, Bejo mengaku siap memberikan yang terbaik untuk desa penghasil sawit itu. Bermodalkan tekad dan semangat yang bulat, lanjut Bejo, dirinya sangat membutuhkan dukungan serta bantuan dari aparatur desa dan masyarakat setempat. Tentunya dengan mengeluarkan ide-ide cemerlang untuk kemajuan Batuliman Indah. “Salah satu ide kreatif adalah pendirian BumDes dengan mempelopori penggemukan sapi. Yang nantinya hasil dari BumDes tersebut manjadi PADes,” ujar Suami dari Sugiati itu. BumDes penggemukan sapi, sambung dia, karena melihat potensi dan prospek yang bagus. Pasalnya, pakan sapi berupa daun dari pelepah sawit sangat baik untuk hewan qurban tersebut. “Melihat kondisi bumi yang didominasi perkebunan sawit, tercetuslah penggemukan sapi menjadi BumDes yang dikelola oleh masyarakat setempat,” katanya lagi. Lebih lanjut orang nomor satu di Batuliman Indah itu mengungkapkan sejauh ini, sudah banyak kunjungan terkait penggemukan sapi didesa setempat. Diantaranya kunjungan dari mahasiswa perguruan tinggi baik dari Lampung maupun luar daerah untuk meninjau sekaligus belajar. “Salai pembangunan, pemberdayaan juga kami geber untuk kemaslahatan ummat. Dengan begitu visi pembangunan dan pemberdayaan tidak akan keluar dari orientasinya,” imbuhnya. Bejo berharap, kekompakan selama dua periode tetap terjalin dengan baik. Sehingga target pembangunan bisa tercapai dengan maksimal. “Sekarang waktunya untuk berjuang bersama dengan satu tujuan untuk menjadi lebih baik,” tagasnya. (ver)

Sumber: