SMPN 1 Sidomulyo Gelar Simulasi UNBK

SMPN 1 Sidomulyo Gelar Simulasi UNBK

SIDOMULYO – Menghadapi Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) yang akan dilaksanakan tahun 2017 mendatang, pelajar kelas IX SMPN 1 Sidomulyo mengikuti simulasi UNBK selama tiga hari dengan mata pelajaran Matematika, Bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Kepala SMPN 1 Sidomulyo, Drs. Sarip Supriadi mengatakan, pelaksanaan simulasi UNBK dilakukan karena sekolahnya merupakan salah satu yang ditunjuk untuk melaksanakan UNBK. Harapannya, dengan dilakukan simulasi, peserta UN dengan mudah bisa mengerjakan soal yang dikerjakan secara online. “Simulasi UNBK dilakukan selama tiga hari. Karena jumlah murid yang mengikuti simulasi sebanyak 291 peserta, maka kita bagi menjadi tiga sesi. Harusnya memang ada mata pelajaran Bahasa Indonesia yang diujikan, tetapi karena kita diminta hanya menyelanggarakan dalam waktu tiga hari, untuk Bahasa Indonesia ditiadakan,” kata Sarip Supriadi. Sarip menambahkan, meski pelaksanaan UNBK dilakukan serba terbatas. Ia yakin hal tersebut tidak menjadi kendala, meskipun baru ada dua server yang mendukung. Bahkan, selain menggunakan komputer dari sekolah, peserta juga membawa laptop masing-masing. Semua bisa terlaksana, berkat dukungan para orangtua yang membekali anak-anaknya dengan laptop. “Sesudah anak-anak selesai mengikuti UNBK, ini akan dilanjutkan dengan para gurunya. Karena selain anak, guru juga harus tahu bagaimana mengerjakan soal tersebut secara benar. Sehingga nantinya, mereka bisa memberikan pemahaman kepada anak didiknya agar mudah mengerjakan soal,” imbuhnya. Sugiyono salah seorang guru mengatakan, sebelum dilakukan simulasi UNBK. Calon peserta UN juga telah dibekali dengan mengikuti bimbingan belajar cara mengerjakan soal melalui komputer. Dari hasil simulasi selama tiga hari, sudah diketahui kemampuan para siswa dalam mengerjakan soal. “Anak-anak sangat bersemangat dalam mengerjakan soal yang memang masih sangat baru bagi mereka. Untuk mengantisipasi agar sinyal internet tetap lancar, kita gunakan modem. Tak hanya itu, apabila lampu sewaktu-waktu mati, kita sudah siap dengan genset dengan kapasitas 7.000 watt,” kata Sugiyono. Bintang (15) salah satu peserta UNBK mengaku bisa mengerjakan dengan mudah soal yang diberikan. Bahkan pengerjaannya lebih mudah dibandingkan dengan mengerjakan soal dari kertas. “Lebih mudah ini dan saya tidak susah mengisinya,” kata Bintang. (gus)  

Sumber: