Warga Tagih Janji PT. Batu Jaya Tarahan

Warga Tagih Janji PT. Batu Jaya Tarahan

KATIBUNG – Polemik yang terjadi antara warga Dusun Cintamaya, Desa Tarahan, Kecmatan Katibung dan PT. Batu Jaya Tarahan tampaknya kian memanas. Ratusan warga menagih janji terkait dana konpensasi yang hingga kini belum diterima oleh warga sekitar perusahaan. Sempat diduga tak berizin sebelum pihak perusahaan menunjukan keaslian surat menyurat kepada Pemerintah Kecamatan Katibung, perusahan pertambangan batu itu kembali terlibat permasalahan. Kali ini warga Dusun Cintamaya menuntut pelunasan dana konpensasi terkait kerusakan yang diduga akibat dampak penggunaan bahan peledak. Informasi yang dihimpun Radar Lamsel, PT. Batu Jaya Tarahan pernah mengadakan perjanjian mengenai dana konpensasi terhadap warga sekitar yang terdiri dari 130 KK. Tersendatnya dana menyebabkan warga protes dan menagih kembali pelunasan dana tersebut. Mat Yasir (45), salah seorang tokoh masyarakat sekitar menjelaskan, jauh sebelum perusahaan berjalan ada kesepakatan untuk dana konpensasi sebesar Rp 500 ribu per bulan. Jika perusahaan sudah berjalan, dana konpensasi meningkat sebesar Rp 1 juta. “Kini sudah 27 bulan dana tersebut tidak diberikan kepada masyarakat. Padahal perusahaan itu sudah berjalan selama dua tahun. Janji itu yang kami pertanyakan kepada pihak perusahaan,” ujar dia kepada Radar Lamsel, Kamis (24/11) kemarin. Namun sebelum bicara lebih jauh mengenai dana konpensasi, Mat Yasir menegaskan dampak dari penggunaan bahan peledak saja sudah menyebabkan kerugian sekitar Rp 30 juta. “Biaya kerusakan rumah saja belum dibayar, bagaimana dengan dana konpensasi yang sudah mandek selama 27 bulan,” ujar Mat Yasir warga asli Cintamaya. Dikatakannya, masyarakat merasa dibodohi dengan ulah perusahaan yang kerap kali mengelak ketika ditanya mengenai janji-janji tersebut. Padahal, lanjut Mat Yasir, masyarakat hanya ingin duduk bersama dengan pihak perusahaan bagaimana solusi terbaik mengenai polemik yang terjadi. Lebih lanjut Mat Yasir membeberkan jika warga sudah geram dengan ulah perusahaan pertambangan itu, sempat berganti-ganti nama CV untuk membodohi masyarakat. Selain itu masyarakat sekitar juga tidak dipekerjakan diperusahaan tersebut. “Kami sudah kesal, karena sudah hampir dua tahun ini warga merasa dibohongi. Bahkan, masyarakat sekitar tidak ada yang dipekerjakan di perusahaan tersebut,” beber dia. Masyarakat sekitar memberi waktu hingga dua hari kedepan kepada pihak perusahaan agar duduk bersama mencari jalan keluar persoalan. “Mayarakat sudah melaporkan hal ini melalui Kabid Pertambangan Pak Heri, mudah-mudahan Sabtu (26/11) bisa dilangsungkan pertemuan antar kedua belah pihak,” imbuhnya. Untuk memastikan kebenaran terkait laporan masyarakat tersebut, Radar Lamsel mencoba menghubungi Manager PT. Batu Jaya Tarahan, Wilson, melalui sambungan telepon. Meski diangkat namun dirinya mengaku sedang sibuk mengikuti rapat. “Maaf mas, saya sedang rapat,” ujarnya singkat. (ver)

Sumber: