Akhirnya, PT. ALS Penuhi Tuntutan Warga Bandar Dalam

Akhirnya, PT. ALS Penuhi Tuntutan Warga Bandar Dalam

SIDOMULYO – PT. Andesit Lumbung Sejahtera (ALS) akhirnya memenuhi tuntutan warga Desa Bandar Dalam, Kecamatan Sidomulyo. Kisruh yang sempat melibatkan perusahaan pertambangan batu split itu dengan masyarakat sekitar akhirnya mencair usai pihak perusahaan bersedia mengabulkan permintaan warga yakni membangun dua unit sumur bor, 65 persen tenaga kerja merupakan warga sekitar dan konpensasi akibat penggunaan bahan peledak rutin dibayarkan. Menager PT. ALS Agus menagatakan, permohonan warga Desa Bandar Dalam yang sempat tertunda kini sudah direalisasikan oleh perusahaan. Diantaranya pembangunan dua unit sumur bor di Dusun Bandar Dalam Atas dan Dusun Bandar Dalam Bawah. “Dua unit sumur bor atas permintaan warga sudah kami penuhi dan dalam proses pembangunan. Saat ini sudah hampir 80 persen rampung dikerjakan,” ujar Agus kepada Radar Lamsel, Sabtu (26/11) kemarin. Sementara untuk jatah 65 persen pekerja harus dari warga sekitar juga sudah dipenuhi pleh pihak perusahaan. Teknisnya, sudah kami serahkan kepada Kepala Desa agar mendata nama-nama warga yang akan dipekerjakan. “Pemerintah desa sudah kami temui untuk penyelesaian tenaga kerja sejumlah 65 persen. Karena selama ini memang pekerja masih belum merata,” katanya lagi. Untuk dana konpensasi akibat penggunaan bahan peledak, Agus menjelaskan daerah-daerah yang terkena dampak peledakan sudah didata oleh tim survei dari PT. ALS. Daerah teresebut antara lain Desa Bandar Dalam dan Trans Tanjungan. “Kedua wilayah sudah kami data jumlah kerusakan, yang murni disebabkan bahan peledak. Karenanya begitu ada laporan mengenai keluhan masyarakat pihak perusahaan akan trun langsung mengecek lokasi,” tegasnya. Sementara Kepala Desa Bandar Dalam Kecamatan Sidomulyo Suyadi mengatakan, pertemuan antara pihak perusahaan dan pemerintah desa sudah menyepakati beberapa point. Diantaranya pembangunan dua unit sumur bor, pembayaran dana konpensasi yang murni disebabkan bahan peledak, serta 65 persen pekerja berasal dari warga sekitar. “Tuntutan warga sudah dipenuhi oleh perusahaan, saat ini baik pihak perusahaan atau pemerintah desa akan duduk bersama jika ada laporan mengenai permasalahan dilapangan,” tandasnya. (ver)

Sumber: