Tim Ko-Ki Tegaskan Kericuhan Diluar Intruksi Tim

Tim Ko-Ki Tegaskan Kericuhan Diluar Intruksi Tim

KALIANDA – Tim Pemenangan Pasangan Calon H. Rycko Menoza, SZP – H. Eki Setyanto (Ko-Ki) mengaku masih memegang teguh komitmen pilkada damai. Tim juga memastikan insiden kericuhan yang terjadi dalam kampanye pasangan calon H. Zainuidin Hasan – Nanang Ermanto (ZaiN) di Dusun Merakbatin Induk, Desa Merakbatin, Kecamatan Natar diluar pengetahuan tim secara keseluruhan. “Kejadian itu diluar pengetahuan kami. Kami tidak pernah memerintah siapapun untuk membuat kericuhan,” tegas Tim Pemenangan Ko-KI, Agus Sutanto kepada wartawan di Kalianda, kemarin. Agus menduga aksi yang dilakukan masyarakat yang mengatasnamakan calon nomor urut 2 itu merupakan para loyalis Ko-Ki. Namun, apapun tindakan yang dilakukan para loyalis itu diluar intruksi dan/atau perintah tim pemenangan. “Kalau memang ada yang berteriak-teriak nomor dua, itu mungkin loyalis Ko-Ki. Kemungkinan juga mereka terganggu dengan kampanye malam hari itu,” kata Agus. Menurut Agus Susanto, selama ini pasangan calon Ko-Ki berkomitmen untuk menjaga ketertiban dalam berkampanye secara beretika dan santun yang mengutamakan kepentingan rakyat. Tim pemenangan Ko-Ki, juga menghindari kampanye dialogis yang dilaksanakan pada malam hari. Hal itu dilakukan untuk menghindari kericuhan dan keributan dimasyarakat. “Kami ingin menjaga situasi tetap kondusif. Kita tetap menjaga etika dan menghargai masyarakat agar tetap nyaman dan bisa beristirahat pada malam hari,\" tambah dia. Agus menambahkan, masyarakat sudah cerdas dan bisa menilai seperti apa pemimpin yang mereka butuhkan memimpin Lampung Selatan lima tahun kedepan. \"Itu (kampanye malam) memang tidak dilarang tetapi seharusnya kita punya hati nurani dan etika dengan tetap menjaga ketenangan masyarakat,\" harap Agus. Sementara itu, Kapolsek Natar Kompol Yustam Dwi Heno menegaskan, tidak ada pembubaran paksa kampannye dialogis calon bupati Zainudin Hasan yang diadakan di Desa Merak Batin Kecamatan Natar pada Senin (9/11) malam. Yustam mengatakan, warga sekitar hanya mempertanyakan izin atau pemberitahuan kampanye di lingkungan mereka dan kebetulan warga setempat sebagian besar adalah pendukung nomor urut 2 Rycko Menoza SZP - Eki Setyanto. “Warga hanya mempertanyakan izin atau pemberitahuan kampanye di daerah mereka itu dan hanya terjadi insiden kecil, karena warga sekitar merupakan pendukung nomor urut 2, maka terjadi sahut-sahutan terikan yel-yel dukungan ke pasangan no urut 2,” kata Yustam. Yustam justru mempertanyakan keharusan pemberitahuan jadwal kampanye yang dilakukan seluruh pasangan calon kepada pihak berwajib dan Panwas yang diatur PKPU No. 7 tahun 2015 tentang kampanye pilkada. “Karena ketidakjelasan kami kesulitan mengontrol jadwal kampanye para calon,” ungkap dia. Warga setempat, Junaidi mengungkapkan, masyarakat merasa terganggu dengan adanya kampanye dialogis yang digelar pada malam hari. Karenanya, masyarakat datang untuk mempertanyakan kejelasan izin. \"Memang ada perebutan mikrofon, tapi itu hanya untuk meneriakan dukungan warga kepada pasangan nomor dua (Rycko-Eki),” beber Junaidi. (man)

Sumber: