SDN 1 Kedaton Berharap Usulan RKB Terealisasi 2017
KALIANDA – Kepala SDN 1 Kedaton, Kecamatan Kalianda Supana, S. Pd berharap usulan penambahan ruang kelas baru (RKB) untuk di sekolah yang dipimpinya saat ini dapat terealiasi di tahun 2017. Supana mengatakan, SDN 1 Kedaton sangat membutuhkan penambahan ruang kelas baru. Karena ruang kelas yang ada saat ini kurang memadai untuk menampung murid yang jumlahnya semakin meningkat. “Ruang kelas yang ada saat ini hanya terdapat lima unit kelas. Sementara jumlah rombongan belajar (rombel) yang ada terdapat 12 rombel terdiri dari kelas 1 sampai kelas 6 yang terbagi dalam dua rombongan yakni A dan B. Kerena ruang kelasnya tidak memungkinkan, makanya kami masih menerapkan jam sekolah pagi dan siang,” ujar Supana kepada Radar Lamsel saat ditemui di SDN 1 Kedaton, Sabtu (17/12). Menurut Supana, kebutuhan akan ruang kelas baru tersebut sudah sesuai untuk saat ini, karena jumlah murid di SDN 1 Kadaton semakin bertambah. Untuk itu, pihaknya sangat berharap kepada Pemkab Lamsel bisa merealisasikan usulan penambahan RKB tersebut. “Masyarakat diwilayah desa ini (Kedaton, red) sudah sangat memberikan kepercayaan penuh untuk menyekolahkan putra-putri nya di SDN 1 Kedaton. Sehingga setiap tahunnya jumlah pendaftar mengalami peningkatan. Ya mudah-mudahan proposal yang sudah kami ajukan ke Dinas Pendidikan bisa cepat direalisasikan,” harapnya. Dengan dibangunnya ruang kelas baru, lanjut Supana, maka keberlangsungan proses kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah ini nantinya akan lebih mudah dan berjalan secara optimal. “Kalau menurut rencana yang kami usulkan, gedung SDN 1 Kedaton ini akan dibuat dua lantai dengan jumlah ruangan sebanyak 12 unit. 11 unit untuk RKB dan 1 unit buat ruang guru. Mengapa kami buat dua lantai, karena lokasi atau lahannya memang sudah tidak ada lagi,” pungkasnya. Sementara itu Plt. Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Lamsel Drs. Anas Anshori mengatakan, untuk melakukan rehab bangunan SDN 1 Kedaton yang berada diwilayah Kecamatan Kalianda yang telah diusulkan oleh pihak sekolah, pihaknya bisa memberikan keputusan apakah akan mendapatkan rehab ataukah tidak ditahun 2017 mendatang. Sebab, pihaknya akan melakukan penijauan terlebih dahulu untuk melihat kelayakannya. “Saya belum bisa mengatakan apakah dapat atau tidak, karena akan dilihat terlebih dahulu layak atau tidaknya sekolah tersebut mendapatkan rehab. Apalagi bantuan yang dari Provinsi hingga sekarang ini belum ada informasinya,” kata Anas Anshori. (iwn)
Sumber: