Penyelenggara Jangan Sakit dan Tinggalkan Tempat

Penyelenggara Jangan Sakit dan Tinggalkan Tempat

KALIANDA – Pelaksaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Bupati dan Wakil Bupati Lampung Selatan yang tinggal menghitung hari diharapkan para penyelenggara Pemilu di tingkat Kabupaten hingga Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) jangan sakit ataupun meninggalkan tempat. Hal tersebut ditegaskan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Lampung, DR. Nanang Trenggono saat memberikan Bimbingan Tekhnis (Bimtek) Pemungutan, Penghitungan dan Rekapitulasi Suara (Tungsura) Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Lampung Selatan di Hotel Inna Eight Bandarlampung, Sabtu (14/11). “Penyelenggara tidak boleh sakit sampai terakhir jadwal rekapitulasi berakhir. Makanya jaga kesehatan dengan baik dan tidak meninggalkan tempat sejak tanggal 1-18 Desember nanti. Pemikiran harus fokus, bekerja sesuai dengan buku panduan dan tidak ada pemasalahan dikemudian hari,”kata Nanang Trenggono. Selain itu, lanjut Nanang. Penyelenggara harus mengajak masyarakat datang ke TPS memberikan hak suara. Ia berharap, partisipasi masyarakat tidak menurun dibandingkan saat Pemilu Legislatif maupun Pilpres. Tugas penyelenggara yang harus memberikan sosialisasi kepada masyarakat. “Di Lamsel yang akan bertarung nanti adalah orang-orang besar dan penyelenggara tidak boleh terpengaruh. Penyelenggara harus patuh kepada KPU sesuai dengan peraturan yang berlaku. Jangan sampai kejadian tahun lalu, sebanyak 54 anggota PPK jadi terpidana karena terseret kepentingan,”pungkasnya. Sementara itu, Ketua KPU Lampung Selatan. M. Abdul Hafid mengatakan, pelaksanaan Bimtek Tungsura paling inti dalam penyelenggaraan Pemilukada. Ia berharap, hasil dari bimtek dapat maksimal dan setiap PPK melaksanakan bimtek ke seluruh PPS dan PPS ke KPPS. “Kita ini dituntut oleh masyarakat untuk sempurna, meski kita tidak sempurna. Menjawab tantangan Pemilikada, saya berharap mentalitas kita dalam menghadapi 9 Desember. Karena semakin lama isyu semakin meghangat. Sehingga PPK jangan ikut-ikutan, tetapi laksanakan apa yang menjadi tugas kita. Terapi, kita tidak menutup mata apa yang terjadi di sekitar kita dan yang paling penting setiap orang yang punya hak pilih bisa memberikan hak pilih,”tegasnya. (gus)

Sumber: