Khawatir Beras Import Masuk Pasaran, Penjual di Kalianda Ogah Stok Beras

Khawatir Beras Import Masuk Pasaran, Penjual di Kalianda Ogah Stok Beras

KALIANDA – Sejumlah pedagang beras di wilayah Kota Kalianda enggan menyetok beras dalam jumlah besar. Itu dikarenakan langkah pemerintah pusat melakukan import beras dari Negara Vietnam. Menurut mereka, langkah pemerintah tersebut dinilai sangat tepat. Karena, kondisi kemarau panjang yang terjadi bisa mengakibatkan kelangkaan beras diwilayah Kabupaten Khagom Mufakat ini. Namun, para pedagang memastikan saat ini stok beras lokal masih mencukupi untuk memenuhi kebutuhan konsumen. “Iya, kami tahu bakal masuk beras import. Tetapi saat ini setahu saya belum ada yang masuk ke Kalianda atau Lamsel. Semua stok beras masih produksi lokal,”kata Ariyanto (33) salah satu pengepul beras yang berada di bilangan Jalan Kesuma Bangsa Kalianda, Minggu (15/11). Dia mengatakan, saat ini kondisi harga beras masih stabil. Dia memprediksi, harga beras akan berangsur turun karena beras import memasuki pasar Indonesia. “Sekarang ini kita tidak berani stok banyak-banyak. Tinggal menghabiskan stok barang yang ada saja. Kalau tidak salah, beras import sudah memenuhi pasar di Ibu Kota Jakarta,”imbuhnya. Ayah satu anak ini menjelaskan, untuk beras kualitas bagus dijual dengan harga Rp11 ribu per kilogram. Sementara beras kualitas standar atau jenis muncul dijual dengan harga Rp8.500 per kilogramnya. “Kemungkinan besar harga beras akan terus menurun. Karena, bisa saja dalam waktu dekat beras import masuk ke Lamsel. Menurut saya langkah pemerintah sangat tepat, karena kalau tidak import, pengusaha beras yang memiliki modal besar akan menimbun beras dan dijual saat kondisi beras langka,”tutupnya. Hal senada dikatakan Wartati (38). Pedangan beras di Pasar Inpres Kalianda ini juga tidak berani menyetok beras dalam jumlah besar. Karena, dikhawatirkan harga beras akan anjlok saat beras import masuk pasaran. “Jual beras yang ada saja. Toh sekarang ini harganya juga masih stabil. Belum ada kenaikan dan penurunan harga yang berarti,”singkat Wartati di lapak dagangnya, kemarin. Sementara itu, Kepala Badan Urusan Logistik (Bulog) Kalianda Hamid Ali mengungkapkan, pihaknya memastikan hingga saat ini belum ada beras import yang masuk ke wilayah Lamsel. Dia mengatakan, beras lokal yang ada di Bulog Kalianda cukup hingga akhir tahun mendatang. “Kami sudah cek, sampai sekarang belaum ada beras import yang masuk ke pasaran di Lamsel. Kalau beras lokal kita cukup sampai akhir tahun. Bahkan, kita ada penambahan raskin 13 dan 14 juga masih aman stok yang ada,”singkat Hamid Ali melalui sambungan telepon, kemarin. (idh)

Sumber: