Sentra Padi, Stok Beras di Lamsel Aman
KALIANDA – Kabupaten Lampung Selatan merupakan salah satu penghasil padi terbesar di Provinsi Lampung. Buktinya, meski kuota beras miskin (Raskin) ditambah dua bulan atau menjadi 14 bulan tahun ini, namun stok beras di Badan Urusan Logistik (Bulog) Kalianda masih mencukupi. Perbulan, Bulog Kalianda harus mengeluarkan Raskin sebanyak 1100 ton. Meski ada tambahan kuota raskin 2 bulan tahun ini, Bulog Kalianda sudah menyelesaikan tugasnya menyediakan dan mendistribusikan raskin ke desa-desa di Lamsel sampai bulan November ini. Kepala Badan Urusan Logistik (Bulog) Kalianda Hamid Ali mengungkapkan, tambahan kuota raskin dua bulan tersebut sudah dicairkan pada bulan Oktober dan November. Jadi, pada Oktober dan November masyarakat penerima raskin menerima atau menebus raskin dua kali pada bulan tersebut. “Sebelumnya masyarakat hanya menerima 12 kali raskin dalam setahun. Tahun ini ditambah kuotanya menjadi 14 kali. Ini sesuai peraturan Menkokesra dan keputusan Gubernur Lampung. Kuota tambahan itu di distribusikan pada bulan Oktober dan November. Jadi dua bulan itu, masyarakat menebus dua kali dengan harga dan jumlah sama,” kata Hamid Ali yang menyebutkan harga raskin Rp1600 perkilogram dan masing-masing kepala keluarga (KK) menerima 15 kilogram beras. “Kami mengharapkan masyarakat segera melakukan penebusan raskin melalui kepala desa. Sebab, raskin untuk bulan November dan tambahannya sudah siap di distribusikan,” ujarnya. Hamid Ali juga mengatakan, Bulog Kalianda sejak Januari sampai November tahun ini sudah menyerap beras petani di Lamsel sebanyak 18.200 ton. Bulog Kalianda sendiri membeli beras petani seharga Rp7.300 perkilogram. “Kami membeli beras petani di Lamsel sesuai HPP Rp7.300 perkilogram. Meski musim kemarau beberapa bulan terakhir ini, petani di Lamsel masih bisa melakukan panen sehingga mencukupi kebutuhan masyarakat Lamsel. Sampai saat ini kami belum mendatangkan bantuan dari luar daerah untuk memenuhi kebutuhan beras di Lamsel,”pungkasnya. (man)
Sumber: