Bau Busuk Menyengat, TPS Ilegal Ditepian Jalinsum Menjamur
Pemandangan tumpukan sampah dipinggir Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) banyak kita jumpai sepanjang jalan nasional. Minimnya kesadaran masyarakat atau memang tak ada tempat pembuangan sampah (TPS). Laporan Veri Dial Ariyatama, KATIBUNG LALU-LALANG kendaraan 24 jam non stop melaju kencang seolah menyeret bau busuk sampah yang menumpuk ditepian Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum), tepatnya di sekitar Kawasan Industri Desa Rangai Tri Tunggal, Kecamatan Katibung. Sengatan matahari dan terpaan hujan menambah variasi aroma sampah yang dibuang oleh penghuni sekitar Tempat Pembuangan Sampah (TPS) ilegal. Entah siapa yang mencetuskan tepian Jalinsum itu dijadikan TPS. Yang jelas pemandangan tak sedap itu kini menjadi cambukan atas minimnya kesadaran warga maupun pemerintah. Sulaiman (40) misalnya. Dirinya tak canggung melemparkan kantung kresek berisikan sampah di TPS ilegal tersebut. Dengan percaya diri, pria paruh baya itu sukses menambah tumpukan sampah yang berada tak jauh dari kawasan wisata Pantai Pasir Putih itu. Minimnya fasilitas tempat sampah ditambah semrautnya gaya hidup yang acuh terhadap kebersihan jadi pemicu menjamurnya TPS ilegal disekitar Jalinsum itu. “Tidak ada tempat sampah dan petugas kebersihan, jadi kami buang saja disini mas, seperti orang-orang kebanyakan juga buang sampah disini kok,” ujar pria itu tanpa rasa bersalah, Minggu (8/1) kemarin. Jawaban tersebut lantas menimbulkan pertanyaan, saiapakah yang patut disalahkan. Pemerintah yang tidak menyediakan fasilitas?, atau mayarakat sekitar yang minim kesadaran tentang pentingnya kebersihan?. Alangkah mengerikannya, jika dalam seharinya Lamsel memiliki orang-orang yang tidak peduli dengan kebersihan dan membuang sampah sembarangan. Perilaku Sulaiman yang seolah tak bersalah itu tentu menjadi alarm yang membangunkan setiap orang untuk mulai peduli dengan kebersihan. Wilayah Rangai Tri Tunggal sebagai desa pertama yang menjadi pembatas dengan Ibu kota provinsi dipenuhi dengan sederet perusahaan besar. Ditambah lagi kawasan pantai mulai dari Pasir Putih, Sebalang, hingga Selaki ternyata tidak menjamin kawasan tersebut bebas dari sampah. “Tumpukan sampah itu sudah berlangsung lama, tidak adanya fasilitas berupa tong sampah ataupun petugas kebersihan yang keliling menyebabkan tepian Jalinsum jadi sasaran TPS ilegal,” ujar Nurman (36) salah seorang warga sekitar. Dijelaskannya, jika hujan seharian tumpukan sampah tersebut sedikit berkurang. Sebab, kata dia, kawasan tersebut juga menjadi langganan banjir. “Entah disebabkan sampah atau minimnya drainase yang menjadikan kawasan ini langganan banjir,” beber dia. Yang jelas, baik Sulaiman maupun Nurman keduanya tidak ingin disalahkan terkait TPS ilegal yang menjamur tersebut. Mereka hanya berharap disediakan fasilitas serta petugas kebersihan untuk membantu mengurangi tumpukan sampah tersebut. Sementara itu Kepala Desa Rangai Tri Tunggal Juwanto belum bisa dimintai keterangan terkait carut-marut sampah yang berserakan di sepanjang Jalinsum itu. saat Radar Lamsel menghubunginya via telepon, handphonenya dalam keadaan tidak aktif. Terpisah Camat Katibung Hendra Jaya, S.Sos, mengatakan pihaknya akan menegur aparatur Desa Rangai Tri Tunggal serta mengultimatum bagi siapa saja yang membuang sampah di TPS ilegal tersebut. “Kalau memang benar adanya, akan kami cross check dan melakukan koordinasi dengan Dinas Kebersihan agar pemandangan di tepian Jalinsum tidak kumuh begitu,” tandasnya.(*)
Sumber: