Kades Muzani: Saya Khilaf dan Menyesal
Camat Kalianda Imbau Kades Jangan Main Hakim Sendiri
KALIANDA – Kasus pemukulan yang dilakukan Kades Merakbelantung Muzani terhadap Ambo, warganya memantik perhatian Camat Kalianda Erdiansyah, S.H, M.M. Orang nomor satu di Kecamatan Kalianda ini mengimbau kepada seluruh kepala desa se-Kecamatan Kalianda agar tidak bertindak main hakim sendiri dalam mengatasai setiap persoalan yang terjadi dimasing-masing wilayah desanya. Sebagai aparatur desa, selayaknya kepala desa dapat menjadi panutan dan mampu untuk mengayomi seluruh warganya agar situasi desa tetap berjalan kondusif, aman dan nyaman. “Saya selaku pimpinan kecamatan mengimbau kepada seluruh kepala desa selaku pejabat publik agar lebih berhati-hati dalam melakukan segala tindak-tanduk di wilayah desanya. Imbauan ini saya sampaikan, terkait dengan persoalan Kepala Desa Merak Belantung yang diduga telah melakukan pemukulan terhadap salah satu warganya beberapa waktu lalu,” ujar Erdiansyah kepada Radar Lamsel saat dimintai kometar terkait adanya aksi pemukulan yang dilakukan oleh salah satu Kepala Desa terhadap warganya, Minggu (8/1), kemarin. Erdiansyah menuturkan, menyikapi adanya peristiwa tersebut dalam waktu dekat ini pihaknya akan memanggil kepala desa yang bersangkutan untuk dimitai keterangan tentang duduk persoalan yang terjadi. “Akan kami panggil secepatnya, sambil menunggu hasil proses hukum yang berlaku. Saya selaku camat tentunya berharap dan menyarankan agar pelaku dan korban bisa menempuh perdamaian secara kekeluargaan. Karena kita semua menginginkan Lamsel, khususnya wilayah Kecamatan Kalianda tetap aman dan kondusif,” harapnya. Sementara itu Kepala Desa Merak Belantung Muzani mengakui, jika aksi pemukulan yang dilakukan terhadap salah satu warganya yakni Ambo (39) dilokasi resepsi pernikahan pada Jumat (6/1) sekitar pukul 01.00 WIB, beberapa hari lalu, itu atas dasar ketidaksengajaan atau khilaf. “Saya khilaf malam itu, dan saya sungguh menyesal mengapa hal itu bisa sampai terjadi. Terus terang saja, aksi pemukulan itu terjadi tanpa saya sengaja, namun spontan dan secara tiba-tiba saja. Saya benar-benar menyesal sudah memukul warga saya sendiri,” kata Muzani kepada Radar Lamsel yang dihubungi melalui sambungan telepon, kemarin sore. Informasi yang diperoleh Radar Lamsel, peristiwa pemukulan yang dilakukan kepala desa merak belantung terhadap salah satu warganya tersebut terjadi di sebuah pesta resepsi pernikahan di desa setempat, Jumat (6/1/), sekitar pukul 01.00 WIB. Aksi pemukulan itu terjadi disaat usainya hiburan musik organ tunggal di acara tersebut pada malam itu. Tidak diketahui apa pemicunya, secara tiba-tiba saja warga dikejutkan dengan adanya aksi pemukulan yang dilakukan oleh Kepala Desa Muzani. Atas peristiwa itu, korban Ambo pun mengalami luka dan memar di bibir serta giginya copot yang menyebabkan korban kesulitan mengunyah makanan, serta pakaiannya berlumuran darah. Karena tidak terima atas tindakan yang dilakukan oleh kepala desanya, korban pun melaporkan kepala desa tersbeut ke Polda Lampung atas dugaan penganiyaan. (iwn)Sumber: