Bertahun-tahun tak Memiliki Gedung Perpustakaan

Bertahun-tahun tak Memiliki Gedung Perpustakaan

Siswa SDN 3 Merak Belantung Baca Buku di Teras Kelas

KALIANDA - Keberadaan perpustakaan sekolah memang sangat diperlukan sebagai penunjang proses kegiatan belajar mengajar (KBM) khususnya dibidang ilmu membaca. Tetapi apa jadinya jika disuatu sekolah yang memiliki peserta didik dengan minat baca tinggi namun tidak memiliki gedung perpustakaan. Itulah yang selama ini dirasakan keluarga besar SDN 3 Merak Belantung, Kecamatan Kalianda. Untuk memfasilitasi para peserta didik yang ingin membaca berbagai koleksi buku bacaan diluar jam pelajaran sekolah. Pihak sekolah hanya mampu menyediakan tempat membaca bagi anak-anak didiknya di teras depan kelas. “Iya mas selama ini kami sangat berharap adanya pembangunan gedung perpustaakaan di sekolah ini dari pemerintah daerah. Tapi sampai saat ini belum juga ada realisasinya. Dengan sangat terpaksa anak-anak kami biarkan membaca bukunya di teras depan kelas,” ujar Kepala SDN 3 Merak Belantung Hunaini, S. Pd kepada Radar Lamsel di sekolah setempat, Rabu (22/2), kemarin. Selain tidak memiliki gedung perpustakaan sekolah, lanjut Hunaini, di sekolah yang dipimpinnya ini juga tidak memiliki ruang guru dan kepala sekolah untuk beristirahat selepas mengajar di kelas. “Yang paling menyedihkan, di sekolah kami ini juga tidak memiliki ruang guru dan ruang kepala sekolah. Jadi selama ini kami memanfaatkan gedung bekas rumah dinas guru yang ada dilingkungan sekolah ini,” ungkapnya. Hunaini menjelaskan, pihaknya sudah dua kali mengajukan permohonan pembangunan gedung baik untuk perpustakaan, ruang guru dan ruang kepala sekolah melalui Dinas Pendidikan (Disidik) Lampung Selatan. “Kalau mengusulkan pembangunan gedung perpustakaan, ruang guru dan ruang kepala sekolah itu sudah pernah. Bahkan sudah dua kali mengusulkannya. Tapi entah mengapa sampai sekarang belum juga ada realisasinya. Kami sekarang ini hanya bisa pasrah saja menjalankan tugas sebagai pahlawan tanpa tanda jasa di sekolah ini dengan sarana dan fasilitas pendidikan yang apa adanya saja,” pungkasnya. (iwn)  

Sumber: