Tempat Pembuangan Sampah yang Dijadikan Lokasi Berburu Sunset
Lebih Dekat dengan Pantai Kedu dan Pokdarwis Pantai Kedu
Puluhan tahun warga Sinarlaut membiarkan Pantai Kedu kotor karena tumpukan sampah. Tetapi kini mereka melawan kotor dengan mengotori tangan untuk membersihkannya. Tak hanya kotor, mereka juga melawan pantai yang dulu dikenal angker menjadi sebuah anugerah sang Khalik. Laporan EDWIN APRIANDI, KALIANDA SEKELOMPOK remaja asik menggunakan smartphone menjepret sejumlah objek foto di Pantai Kedu, Lingkungan 04 Sinarlaut, Kelurahan Wayurang, Kecamatan Kalianda, Selasa (21/2). Sesekali mereka berfoto wefie membelakangi besarnya Gunung Rajabasa. Dibukit sebelah utara, empat remaja puteri juga melakukan hal yang sama dari ketinggian. Mereka nampak riang dan lepas mencari angel foto yang kekinian. Ditepi pantai ada sekelompok anak-anak bermain ditepian laut, berlari riang. Adakala mereka menjatuhkan badan ke laut. Bukan karena kelelahan melainkan untuk menambah riang suasana. Luasnya hamparan pasir di Pantai Kedu memang membuat siapa saja leluasa untuk bermain dipantai. Jika laut sedang surut luasnya bahkan bertambah. Bahkan, kata para pemuda pegiat wisata, dilokasi itu juga memiliki pasir timbul yang tak kalah indah dengan pasir timbul yang ada di pantai Pulau Pahawang, Pesawaran atau pulau Sebuku Lunik, di Desa Tejang Pulau Sebesi, Rajabasa. “Pasir timbulnya bisa dilihat kalau laut benar-benar surut,” kata Ages, pemuda penggiat wisata kepada Radar Lamsel. Tak hanya digunakan untuk aktivitas bermain masyarakat. Pantai Kedu belakangan juga dijadikan sebagai tempat berburu sunset. Panorama alam ini memang membuat Pantai Kedu menjadi lokasi hunting bagi para fotografer. Dengan kamera digital single lens reflex (DSLR), mereka rela menghabiskan waktu senja guna menunggu momen matahari terbenam di ufuk barat. Seperangkat tripod mereka gunakan untuk merekam setiap momen dilokasi itu. Mereka juga tak pernah melepaskan viewfinder dari indera penglihat untuk mendapatkan angel foto terbaik. Tak hanya para fotografer. Sejumlah pengunjung juga ikut larut menikmati senja yang disajikan alam setiap harinya. “Tentu jika cuaca sedang cerah. Kalau hujan, kita tidak akan bisa menikmati indahnya sunset di Pantai Kedu ini,” ungkap Ages. Ketua Pokdarwis Pantai Kedu Ibrahim Husein mengakui salah satu keindahan yang disajikan Pantai Kedu adalah sunset. Dengan luasnya hamparan pasir ditepian pantai menjadikan momen terbenamnya matahari sebagai salah satu anugerah yang harus disyukuri. “Dulu masyarakat kurang begitu menikmati sunset dari pantai karena kotor,” ungkap dia. Di Kota Kalianda hampir semua pantai bisa dijadikan lokasi untuk menikmati sunset. Wilayah pesisir Kalianda sampai Rajabasa memberikan spot-spot bagi masyarakat untuk menikmati keindahan alam tersebut. Tetapi di Pantai Kedu sunset yang disajikan memang berbeda. Peraduan antara biasan cahaya yang dipantulkan laut dengan cahaya matahari dikala senja memberikan warna yang begitu indah dilokasi ini. “Selain itu kita bisa menikmatinya langsung ditepi pantai. Sambil duduk-duduk kan asik,” ungkap Ibrahim. Pantai Kedu memberikan ruang kepada publik sebagai sarana untuk melepaskan kepenatan. Berekreasi dengan lepas dengan suguhan pemandangan alam berupa gunung, laut, pantai, danau dan bukit. Peraduan pemandangan yang bisa dinikmati disatu tempat ini bahkan membuat kagum Wakil Bupati Lamsel Nanang Ermanto. Orang nomor dua di bumi Khagom Mufakat ini sempat menilai Pantai Kedu memiliki daya tarik tersendiri. “Ini potensi yang tidak dimiliki oleh daerah lain,” kata Nanang kepada Radar Lamsel kala meninjau lokasi itu. Lurah Wayurang Jaylani bahkan sempat menerbangkan drone untuk membidik Pantai Kedu dari langit. Beberapa angel foto yang diambil dia unggah ke jejaring media sosial melalui akun JaeLani Sungkai untuk menjual keindahan Pantai Kedu. Tak sedikit netizen yang mengapresiasi keindahan alam yang dimiliki Kota Kalianda ini. Beberapa diantara mereka bahkan tertarik untuk datang melihat Kalianda yang sudah berbeda saat ini. (*)Sumber: