Keselamatan Pelayaran di Bakauheni Terancam

Keselamatan Pelayaran di Bakauheni Terancam

BAKAUHENI – Petugas keamanan laut harus segera bertindak. Jika tidak, maka akan mengancam keselamatan pelayaran kapal feri diperairan Bakauheni. Beberapa keluhan nahkoda kapal feri saat melintas di perairan Bakauheni. Diantaranya, rambu-rambu lampu suar di alur masuk dan keluar pelabuhan Bakauheni padam. Penyebabnya, aki yang digunakan untuk menghidupan rambu-rambu lampu suar tersebut di curi orang. Selain rambu-rambu lampu suar, keluhan lainnya adalah nelayan sekitar Bakauheni melakukan penangkapan ikan dengan memasang jaring apung di alur lintasan kapal feri. Hal ini sangat berbahaya karena jaring tangkap ikan itu akan tergulung oleh baling-baling kapal. Menanggapi hal itu, manager operasional PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) cabang Bakauheni Heru Purwanto mengatakan, pihaknya sudah beberapa kali memperbaiki lampu suar dengan mengganti aki baru. Namun katanya, setelah aki dipasang petugasnya, keesokan harinya aki tersebut sudah hilang di curi orang. “Kami sudah sering kali mengganti aki yang hilang itu. Tapi setelah dipasang aki kembali hilang dicuri orang. Saat ini kami siasati dengan memakai scotlite pada rambu-rambu lampu suar itu. Karena memang benar, rambu-rambu itu sangat penting bagi nahkoda saat masuk kealur dermaga,” kata Heru Purwanto, kemarin. Diketahui, ada 13 titik rambu-rambu lampu suar di sekitar pelabuhan Bakauheni. Rambu-rambu itu ada beberapa jenis peringatan, seperti peringatan kedangkalan air laut, rambu alur masuk dan keluar pelabuhan. Sementra nelayan menangkap ikan dengan memasang jaring apung di lintasan kapal juga sangat berbahaya. Pihaknya sudah berkoordinasi dengan keamanan laut. “Kami sudah berkoordinasi dengan pihak keamanan laut (TNI AL dan Pol Airud),” kata Heru. Dihubungi terpisah, Pol Airud Bakauheni Iptu Bahrudin mengaku pihaknya sudah memberikan imbauan kepada para nelayan sekitar Bakauheni. “Kami sudah berikan imbauan kepada nelayan agar tidak menangkap ikan pakai jaring apung di lintasan kapal feri. Mereka takut saat kami menggelar patroli, saat petugas kami tidak ada nelayan kembali menangkap ikan disana,” kata Bahrudin saat dikonfirmasi wartawan kemarin. Sementara itu, Kepala Operasional PT. Windu Karsa Yus Sondak membenarkan keluhan-keluhan nahkoda kapal feri di Bakauheni. “Memang benar keluhan itu. Banyak lampu suar yang mati. Tapi sekarang sudah diganti dengan scotlite agar tidak dicuri orang lagi. Begitu juga nelayan-nelayan yang memasang jaring apung di lintasan kapal feri,” katanya.(man)

Sumber: