Akademisi : Ekonomi Lemah, Kriminalitas Tinggi
KALIANDA – Kalangan akademisi di Kabupaten Lampung Selatan angkat bicara mengenai kondisi daerah yang rawan akan tindakan kriminalitas khususnya pencurian kendaraan bermotor (curanmor) dalam beberapa waktu terakhir. Ketua STIE Muhammadiyah Kalianda Tamam, SE., MM., mengungkapkan, rendahnya tingkat ekonomi masyarakat menjadi salah satu pemicu utama tingginya angka kriminalitas di suatu daerah. Dengan begitu, masyarakat bisa berbuat hal-hal apa saja meskipun itu melanggar aturan. “Kriminalitas tinggi itu karena di daerahnya minim peluang kerja. Faktor ekonomi sangat berpengaruh akibat kondisi sekarang ini. Mereka bakal melakukan apa saja untuk memenuhi kebutuhan hidup. Ini urusan ‘perut’,”ungkat Tamam kepada Radar Lamsel di Kalianda, kemarin. Dia menambahkan, Provinsi Lampung masuk dalam kategori zona merah daerah termiskin di Indonesia. Sehingga, daerah ini menjadi salah satu wilayah yang rawan akan tindak kejahatan. “Kalau daerahnya makmur, banyak peluang kerja atau usaha pasti daerah itu aman,”imbuhnya. Lebih lanjut dia mengatakan, kondisi ini menjadi tugas berat pemerintah dalam mengatasinya. Baik itu menciptakan program jangka panjang yang bisa menyediakan peluang kerja bagi warga maupun menggelontorkan bantuan yang tepat sasaran. “Karena yang terjadi saat ini banyak bantuan yang tidak tepat sasaran. Contohnya, raskin, BLT atau yang lainnya justru malah yang mendapatkan warga yang dikategorikan cukup. Jadi, bantuan itu percuma. Sebetulnya, banyak yang sudah dilakukan oleh pemerintah. Tetapi, alangkah baiknya jika program-program yang diciptakan ada unsur edukasinya,”lanjutnya. Untuk menciptakan keamanan dilingkungan masyarakat, memang menjadi tugas pokok aparat penegak hukum. Namun, seyogyanya masyarakat juga bisa ikut membantu dengan cara mengantisipasi berbagai hal yang bisa berpotensi ke arah kriminalitas. “Kalau polisi berkewajiban menjaga keamanan masyarakat itu memang menjadi tugas pokok mereka. Tetapi, kita bisa membantu tugas mereka dengan cara mengantisipasi,”pungkasnya. (idh)
Sumber: