Mati Lampu, Pencuri Gasak Rp35 Juta
SIDOMULYO – Mati lampu membuat keluarga seisi rumah tertidur pulas. Kesempatan inilah dimanfaatkan para pelaku tindak kriminalitas untuk beraksi. Inilah yang dialami Widodo (37) warga Perumnas Mustika Raya II, Desa Seloretno, Kecamatan Sidomulyo, Jum\'at (20/11). Aksi tersebut baru diketahui pemiliknya pukul 06.00 WIB. Widodo mengaku, malam itu ia merasa begitu lelah dan tertidur lelap hingga pagi. Bahkan mati lampu tidak ia ketahui dan baru diketahui keesokan harinya. Saat bangun, ruang kerjanya diacak-acak dan uang tunai yang baru ditarik dari Bank Lampung sebesar Rp 32 juta dalam tas kresek hilang. Tak hanya itu, maling juga menggondol tas selempang warna coklat berisi uang Rp 1,7 juta, uang dalam amplop Rp 1juta dan uang dagangan milik isterinya sekitar Rp 500 ribu serta buktu tabungan milik perusahaan. Pencuri hanya mengambil uang tunai dan barang-barang berharga lainnya didalam rumah tidak ada yang hilang. “Saya perkirakan, pencurinya masuk dengan naik tiang rumah dan masuk lewati pintu di lantai atas. Karena malam mati lampu, isteri saya lupa menutup pintu atas. Hanya jemuran yang meutupi pintu dan pada pagi hari sudah bergesar,”kata Widodo. Melihat rumahnya dibobol maling, pagi itu juga Widodo langsung lapor ke Polsek Sidomulyo. Dengan tiga anggota, Widodo kembali ke rumah untuk menunjukkan lokasi yang diduga dimasuki oleh pencuri dan barang yang hilang. “Begitu pintu atas terbuka dan isteri saya bilang seperti ada maling yang masuk. Saya langsung periksa dan ternyata benar ada uang yang hilang dari laci,”imbuhnya. Sementara itu, tetangga dekat korban tidak mengetahui jika rumah Widodo baru saja dimasuki maling. Ia baru tahu saat Polisi datang dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). “Saya baru tahu kalau rumah Pak Wit kemalingan,”ujar ibu-ibu yang enggan ditulis namanya. Kapolsek Sidomulyo, AKP. Deperen Antoni mengakui, ada warga yang melapor karena rumahnya dimasuki maling. Untuk menindaklanjuti laporan korban, anggotanya telah diturunkan ke lokasi dan korban diminta membuat laporan resmi. “Masih kita selidiki kasusnya,”kata Deperen Antoni. (gus)
Sumber: