Operasi Simpatik, Pelanggaran Dimana-mana
KALIANDA – Jajaran Kepolisian secara serentak menggelar Operasi Simpatik disetiap daerah termasuk wilayah Kabupaten Lampung Selatan sejak Rabu (1/3) lalu. Operasi yang mengutamakan teguran kepada pengendara yang melakukan pelanggaran lalu lintas dimaksudkan untuk menciptakan tertib lalulintas dijalan raya dengan mematuhi rambu-rambu lalulintas dan kelengkapan dalam berkendara termasuk surat kendaraan. Operasi Simpatik di Lamsel dibawah komando Satlantas Polres Lamsel. Namun sayang, tak ada satu pun petugas terkait berada dijalanan untuk mengatur dan menertibkan lalulintas di jalan raya khususnya di Kota Kalianda. Ini dibuktikan masih banyaknya pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan pengendaran kendaraan baik roda dua atau sepeda motor dan kendaraan roda empat terlihat dijalan-jalan seputar Kalianda, kemarin. Pantauan Radar Lamsel kemarin, masih banyak pengendara kendaraan tidak mematuhi rambu-rambu lalulintas seperti penerobosan lampu traffic light. Padahal penerobosan lampu traffic light di persimpangan jalan bisa mengakibat kecelakaan lalulintas. Pelanggaran lampu lalulintas itu terlihat di pos polisi Kota Kalianda dan dipertigaan Hotel Kalianda. Pengendaran roda dua dan roda empat sepertinya berlomba-lomba menambah kecepatan demi mengejar lampu hijau sebelum berganti otomatis menjadi lampu merah. Seperti seorang laki-laki pengendara sepeda motor Yamaha Vixion yang pada saat itu melihat lampu hijau langsung menancap gas motornya. Tak berselang lama, seorang perempuan yang mengendarai sepeda motor Honda Beat menerobos traffic light yang saat itu sudah menyala lampu merah dan hampir menabrak pemuda yang ada dijalan yang benar. Melihat peristiwa yang hampir menghebohkan itu, membuat seorang wanita yang memiliki postur bertubuh sedikit gemuk itu melayangkan sebuah ucapan. “Hampir tabrakan kan, bodoh sekali. Kalau saya mending nunggu, lebih aman,” ujar wanita mengaku bernama Erma (45) itu. Ada beberapa alasan diungkapkan beberapa pengendara terkait menerobos traffic light. Salah satunya memanfaatkan kesempatan. Agus (48), salah seorang pengendara sepeda motor mengaku menerobos lampu merah namun cara waspada dan berjalan cukup pelan sambil tengok kiri-kanan. “Ketika lampu merah, saya mengendarai motor dengan pelan-pelan dan melihat kearah kiri, kanan dan depan. Saya akan memanfaatkan kesempatan (menerobos) kalau posisinya aman (kosong kendaraan’red),” ujarnya dengan tersenyum. Bahkan, pria yang berprofesi sebagai tukang ojek sempat mencurahkan isi hatinya terkait penerobosan lampu merah yang sering dilakukan oleh banyak pengendara. “Penerobosan itu bukan hanya di pos Kota Kalianda saja, tapi di pertigaan Hotel Kalianda juga. Bahkan bukan pengendara motor saja yang melanggar, kadang pengendara yang membawa mobil juga sering menerobos. Jujur, saya prihatin melihat kondisi semerawutnya kendaraan yang menerobos lampu merah karena minimnya kesadaran yang ditanamkan pada diri masing-masing, termasuk diri saya sendiri,” ungkapnya. Menanggapi pelanggaran yang sering dilakukan pengendara, Kasat Lantas Polres Lamsel AKP Mubiarto Banu Kristanti, S.IK mengakui bahwa masih banyak masyarakat yang tidak mematuhi peraturan lampu lalulintas. “Kami sangat menyayangkan karena timbulnya peristiwa kecelakaan bisa disebabkan karena masyarakat tidak patuh dalam berlalulintas,” katanya. Tidak ingin melihat kondisi seperti itu terus terjadi, perwira polisi berpangkat balok tiga ini berencana akan melakukan sosialisasi dilingkungan masyarakat dan di lingkungan sekolah demi menambah kesadaran dalam berlalulintas. “Kita akan memberikan pengetahuan bahaya melanggar lampu lalulintas melalui sosialisasi kepada masyarakat, supaya pelanggaran-pelanggaran yang sangat membahayakan seperti ini tidak terjadi lagi,” pungkasnya. (rnd)
Sumber: