Subuh Berjama’ah jadi Spirit Baru Lamsel
KALIANDA – Gerakan shalat subuh berjama’ah kembali digelar Pemkab Lampung Selatan. Agenda yang kali pertama digelar pada Desember 2016 itu, kini menjadi spirit baru di Bumi Khagom Mufakat. Jangan mempertanyakan soal banyaknya jama’ah. Setiap agenda ini digelar, shalat subuh yang dipusatkan di Masjid Agung Kubah Intan Kalianda itu bak shalat ied yang padat jama’ah. Meski jama’ah tak sampai dilahan parkiran, setidaknya jamaah shalat subuh, Kamis (2/3) kemarin, menjalar hingga kesamping kanan dan kiri pusat peribadatan di Kota Kalianda ini. Sama halnya dengan gerakan sebelumnya, usai melaksanakan shalat para jamaah mendapatkan wejangan rohani dari KH. Zulkifli M. Ali. Ustad ini dikenal dengan kajiannya mengenai kehidupan yang sudah mendekati akhir jaman. Karena hal itu dia juga dikenal dengan sebutan ustad akhir jaman. Diam-diam Bupati Lampung Selatan H. Zainudin Hasan menjadikan gerakan shalat subuh tersebut sebagai ujian bagi para ustadz yang akan didaulat sebagai tenaga pembantu pemkab Lamsel dalam meningkatkan keimanan dan ketaqwaan di seluruh desa. Zainudin menjadikan agenda tersebut sebagai ajang seleksi. Siapa calon ustadz yang tidak hadir, dianggap mengundurkan diri menjadi ustadz yang akan ditugaskan meningkatkan kehidupan religius masyarakat Lamsel didesa. Rupanya 248 orang calon ustadz serius ingin menjadi bagian dari gerakan subuh berjamaah. Para ustadz tersebut bahkan siap menularkan gerakan subuh berjamaah secara rutin di desa yang menjadi wilayah tugas. “Lho, shalat kan kewajiban. Tidak ada istilah pengecualian. Subuh itu wajib,” kata Ustadz Suhendar kepada Radar Lamsel kemarin. Calon ustadz yang berasal dari Desa Sumurkumbang, Kecamatan Kalianda ini bahkan menyatakan diri untuk siap membantu pemerintah dalam mendidik umat di desa. Khususnya dalam menegakkan syariat agama Islam yang sudah menjadi kewajiban setiap muslim. “Selama ini sudah kami jalankan kok. Hanya memang belum menjadi gerakan menyeluruh yang dilakukan didesa. Kalau ini berjalan semua, subhanallah. Isya Allah, imtaq (iman dan taqwa) masyarakat bisa menjadi benteng kehidupan,” ungkap Suhendar. Bupati Lamsel H. Zainudin Hasan sendiri mengungkapkan bahwa gerakan shalat subuh berjamaah tersebut bukan untuk memamerkan diri ataupun riya. Akan tetapi untuk melatih seluruh elemensi masyarakat membiasakan diri agar bisa melangkahkan kakinya datang ke masjid-masjid terdekat untuk mendirikan sholat subuh berjama’ah.“Harapan saya ini menular. Kepada kepala dinas saya berharap bisa menularkannya diwilayah masing-masing,” ungkap dia. Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Lampung Selatan M. Syahroni, S.Sos membenarkan bahwa Gerakan Sholat Subuh Berjamaah merupakan gerakan daerah yang akan terus digaungkan hingga pelosok desa. Tujuannya agar masyarakat bisa membiasakan diri mendirikan shalat lima waktu dimasjid-masjid yang ada didesa. “Ini menjadi gerakan masif daerah. Mulai dari kepala daerah, pejabat, camat, Kades, diminta untuk mengajak masyarakat memakmurkan masjid,” pungkas Syahroni. (iwn/edw)
Sumber: