Tingkatkan Pengawasan dan Pasang Alat Pendeteksi X-Ray
KALIANDA – Maraknya upaya penyelundupan narkoba dari pulau Sumatera tujuan pulau Jawa menjadi perhatian serius Kepolisian Daerah (Polda) Lampung. Kapolda Lampung Irjen Pol. Sudjarno meminta kepada jajarannya terutama Polres Lampung Selatan yang menjadi pusat perlintasan orang dan barang antar pulau untuk meningkatkan pengawasan dan pemeriksaan di pintu Pelabuhan Bakauheni. “Pintu pelabuhan Bakauheni menjadi titik terakhir pemeriksaan setiap kendaraan yang akan menyeberang dari Sumatera tujuan pulau Jawa. Petugas harus meningkatkan pengawasan dan pemeriksaan setiap kendaraan yang melintas,” kata Kapolda Lampung saat kunjungan kerja di Mapolres Lamsel, Jum’at (10/2) lalu. Menurutnya, berbagai modus dilakukan para pelaku penyelundup barang terlarang untuk memuluskan aksinya. Kepada jajarannya agar lebih teliti dalam melihat gerak-gerik para pelaku. “Seperti spesifikasi mobil petugas dilapangan harus tau. Dari kecurigaan saat melihat bak mobil yang lebih tinggi dari biasanya,” terang mantan Wakapolda Metro Jaya ini. Mantan Karoprovos Divpropam Polri ini mengatakan, hal-hal seperti itu perlu dicurigai. Sebab, para tersangka yang hendak melakukan pengiriman barang haram ke Pulau Jawa akan melakukan segala cara untuk mengelabui para petugas. “Kita tidak pernah bisa membayangkan ternyata jok aslinya disobek kemudian busanya itu disobek dan ganjanya dimasukkan. Petugas harus jeli melihat modus-modus yang seperti itu. Disandaran, bahkan di plafon mobil pun ada diselipkan ganja. Jadi saya harap, petugas harus meningkatkan penggunaan nalurinya untuk menangkap para tersangka yang menggunakan modus-modus seperti ini,” ujarnya. Untuk menekan peredaran narkoba antar pulau, Polda Lampung berencana akan memasang alat pendeteksi narkoba di pos Seaport Interdiction (SI) Pelabuhan Bakauheni. Alat tersebut berupa pemindai X-Ray. Polda Lampung akan berkoordinasi dengan pihak PT. ASDP Indonesia Ferry cabang Bakauheni untuk melakukan pemasangan alat pemindai X-ray di Seaport Interdiction (SI) Pelabuhan Bakauheni. “Kita akan koordinasi kepada ASDP untuk meminta tempat meletakkan X-ray itu di Pelabuhan Bakauheni. Tapi saya minta dicoba dulu, karena mengoperasionalkannya X-Ray ini cukup sulit. Percobaan alat X-Ray perlu dilakukan untuk mengetahui seberapa besar kekuatan radiasi yang dimiliki oleh alat tersebut,” kata Kapolda. Sudjarno menambahkan, rencana pemasangan alat pendeteksi narkoba tersebut akan dilakukan sebelum mudik lebaran tahun ini. Mengingat pada saat keramaian seperti itu alat pemindai tersebut sangat diperlukan untuk mengetahui barang-barang bawaan yang dibawa oleh penumpang. “Kerawanan di Seaport Interdiction itu terjadi pada saat ramai. Contohnya, lebaran ini kan pasti barang-barang mobil diatas mobil itu banyak. Kita kadang-kadang loloskan begitu saja, padahal tidak tahu isinya apa. Dengan teknologi sinar seperti itu tujuan kita jelas untuk memperkuat pemeriksaan terhadap bus, truk dan kendaraan yang hendak memasuki Seaport Interdiction,” jelas Jenderal bintang dua ini. Mantan Wakapolda Metro Jaya ini mengungkapkan, selain akan melakukan pemasangan alat pemindai. Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Direktur Satwa untuk memperkuat pelatihan terhadap anjing pelacak. “Nanti kita akan koordinasikan juga dengan direktur satwa, untuk memperkuat pelatihan terhadap anjing pelacak. Pelatihan terhadap anjang pelacak juga perlu ditingkatkan untuk mengasah kemampuan penciuman terhadap barang haram tersebut,” pungkasnya. Seperti diketahui, jajaran Polres Lamsel berhasil menggagalkan upaya penyelundupan narkoba jenis Shabu seberat 2 kilogram dan gaun ganja kering seberat 246 kilogram yang hendak diedarkan di Pulau Jawa. Total semua narkoba yang berhasil diamankan oleh jajaran Polres Lamsel itu merupakan hasil dari tangkapan tiga kasus yang terjadi selama dua bulan terakhir ditempat yang berbeda-beda.(rnd)
Sumber: