Sanitasi Buruk Sebabkan Ribuan Jiwa Melayang

Sanitasi Buruk Sebabkan Ribuan Jiwa Melayang

KATIBUNG – Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) terus berupaya mendoktrin masyarakat terkait pentingnya sanitasi. Kabag Kesehatan Lingkungan (Kesling) Dinkes Lamsel Emi Widiarti mengatakan, persoalan sanitasi menjadi fokus pemerintah. Sebab 60 persen penduduk pedesaan tidak punya akses terhadap sanitasi yang layak dan beresiko terhadap kesehatan yang buruk. “Upaya nasional untuk terbebas dari masalah sanitasi ditarget 2019. Namun Lamsel mematok target untuk pemerataan Sanitasi Berbasis Masyarakat pada tahun 2018,” ujar Emi Widiarti saat pertemuan STBM di Kecamatan Katibung, Kamis (16/3) kemarin. Pentingya sanitasi lanjut Emi, berdampak besar pada kesehatan warga negara. Sebab, di Indonesia saja total kerugian yang disebabkan akibat sanitasi buruk mencapai 63 $ atau setara Rp 56 triliun per tahun. “Melihat kondisi tersebut persoalan sanitasi jelas tidak bisa dianggap remeh. Terlebih Indonesia menduduki peringkat kedua didunia setelah India dengan sanitasi terburuk,” ungkapnya. Bahaya tersebut otomatis ikut mengancam Lamsel, dengan kata lain dari 121 ribu kasus diare di Indonesia yang disebabkan sanitasi buruk  sudah memakan korban 50 ribu jiwa di tanah air. Lantas apa sebenarnya yang perlu diperhatikan masyarakat Lamsel agar terbebas dari bahay tersebut? Emi Widiarti menegaskan, pola jamban sehat harus diterapkan oleh masyarakat. “Data yang kami himpun 43 persen masyarakat Lamsel belum memiliki akses sanitasi layak. Ini yang terus kami sosialisasikan,” terangnya. Sementara Kepala Puskesmas Katibung Jamaluddin, SKM, MM mengatakan, umumnya masyarakat memang sudah memiliki jamban, namun kategori jamban sehat inilah yang masih terus dibenahi dan terus diberikan pengertian. “Jamban sehat dikatakan jika sudah memenuhi standar kelayakan, mulai dari air bersih, serta pembuangan akhir agar tidak mencemari lingkungan,” ujarnya. Hal senada juga dikatakan Danramil Sidomulyo, Kapten Inf. Sardjo mengharapkan masyarakat benar-benar memanfaatkan ilmu atau pemaparan yang disampaikan. TNI dalam konteks sosial ini juga terus mendukung program pemerintah soal sanitasi. “Sederhananya begini, lebih baik punya rumah sederhana tapi punya jamban sehat, daripada punya rumah bagus taoi tidak punya WC,” tandasnya. (ver)

Sumber: