Inikah Plesiran ala DPRD?

Inikah Plesiran ala DPRD?

Tak Ada Penjelasan, DPRD Kunjungi Lima Kota

KALIANDA – Gedung DPRD Lampung Selatan selama satu pekan kedepan bakal kosong. Sebab para wakil rakyat di parlemen ramai-ramai bertolak ke sejumlah kota di Indonesia selama satu minggu kedepan. Rakyat yang ingin menyampaikan aspirasinya ke gedung DPRD Lamsel pun sepertinya harus ditunda sampai mereka pulang pekan depan. Belum jelas apa tujuan para wakil rakyat itu. Yang jelas mereka akan mengunjungi sejumlah kota di Indonesia. Antara lain Kota Sorong, di Provinsi Papua Barat; Kota Surabaya di Jawa Timur; Lombok di Provinsi Nusa Tenggara Barat; Solo di Jawa Tengah dan Samarinda di Kalimantan Timur. Informasi yang dihimpun Radar Lamsel para wakil rakyat bertolak kemarin. Mereka berangkat usai menggelar rapat paripurna istimewa HUT ke-53 Provinsi Lampung yang digelar di Gedung DPRD Lamsel kemarin. “Iya, selama hari kerja pekan ini. Bisa jadi bertambah di akhir pekan,” kata sumber Radar Lamsel di DPRD Lamsel kemarin. Pihak sekretariat DPRD Lampung Selatan pun mendadak bungkam. Bahkan sejumlah pejabat eksekutif Sekretariat DPRD Lamsel menghilang usai rapat paripurna HUT Provinsi kemarin. Yang beraktivitas di sekretariat adalah para staff DPRD yang sepertinya tak ikut rombongan. “Kami tak ikut. Bu Kabag Umum sudah berangkat,” kata salah seorang staff di DPRD Lamsel kemarin. Pantauan Radar Lamsel, puluhan wartawan juga memburu Sekretaris DPRD Lamsel Burhanuddin untuk mengkonfirmasi kegiatan wakil rakyat yang akan meninggalkan markasnya selama satu pekan. Belakangan kegiatan itu dikenal dengan istilah study banding tersebut. Kendati begitu belum ada penjelasan resmi dari pimpinan DPRD maupun sekretaris DPRD Burhanuddin mengenai agenda tersebut. Telepon Radar Lamsel bahkan tak diangkat meski nomor ponselnya aktif. Wakil Ketua I DPRD Lamsel Supriyanto Hutagalung juga belum mau berkomentar mengenai agenda tersebut. Dia bahkan belum dapat memastikan apakah dirinya akan pergi atau tidak pada kegiatan tersebut. “Belum tahu. Mau pergi atau nggak,” singkat Hutagalung melalui sambungan telepon kepada Radar Lamsel kemarin. Catatan Radar Lamsel, wakil rakyat di DPRD Lamsel kerap melakukan study banding kesejumlah daerah di Indonesia sepanjang periode 2014 – 2019 yang sudah memasuki 2,5 tahun. Sepanjang itu pula hasil dari study banding belum juga diimplementasikan di Kabupaten Lampung Selatan. Meski banyak yang menyoroti plesiran berkedok study banding tersebut, DPRD Lamsel setiap tahunnya tetap menganggarkan anggaran study banding dan anggaran bimbingan teknis (bimtek) dalam RKA sekretariat DPRD sekitar Rp 10 – 15  Miliar dari total anggaran DPRD Lamsel dalam setahun yang mencapi Rp 40 – 50 Miliar. “Ya, rata-rata bisa habis kisaran Rp 2 Miliar sekali jalan. Itu (anggaran) kalau study banding, ya. Kalau bimtek (bimbingan teknis) tak sampai segitu,” kata mantan anggota DPRD Lamsel yang berbagi pengalaman kepada Radar Lamsel kemarin. Dia mewanti namanya untuk tidak ditulis dalam koran. Komitmen untuk tak menulisnya membuat banyak cerita mengalir seputar kegiatan study banding yang dia ungkapkan kepada Radar Lamsel. “Kalau mau jujur-jujuran ya hasilnya memang nihil. Buang uang saja. Apalagi kalau daerah yang dituju tak sesuai atau masih bisa diakses melalui internet,” ungkap dia. (edw/bersambung)

Sumber: