SSR TB-HIV Care Aisyiyah Lamsel ‘Grebek Pasar’

SSR TB-HIV Care Aisyiyah Lamsel ‘Grebek Pasar’

Berantas TB dan Penyebarannya, Juga Jalankan Program TOSS

KALIANDA – Gerakan pemberantasan penyakit tuberculosis (TB) dilakukan Aisyiyah Lampung Selatan. Melalui program sub- sub recipient (SSR) Community TB HIV Care, Aisyiyah Lamsel menggelar program TOSS (temukan obati sampai sembuh) masyarakat yang terserang TB di 12 Kecamatan di Lamsel dalam program penanggulangan penyakit TB. Kegiatan yang dijalankan ini melibatkan para kader yang dimulai sejak 17 – 23 Maret 2017. Target TOSS ini mencapai 17.000 rumah di 12 Kecamatan. Tujuannya menemukan sebanyak mungkin suspect dan penderita TB dimasyarakat guna penyembuhan secara tuntas tanpa biaya. Kepala SSR TB HIV Care Aisyiyah Lampung Selatan Hj. Titik Sutriningsih mengungkapkan selain kegiatan ketuk pintu tersebut,  pihaknya juga menggelar ‘Grebek Pasar’ untuk semua kalangan. Serta melakukan test VCT dan test SPS yang diikuti 60 suspect di Desa Titiwangi, Kecamatan Candipuro, Sabtu (1/4) lalu. Menurut dia test ini merupakan test lanjutan guna mendeteksi penyakit pengikut yang timbul karena penyakit TB. Sebab, di kecamatan Candipuro disinyalir pertumbuhan penyakit TB HIV meningkat belakangan ini. Kegiatan itu didahului dengan penyuluhan yang dilakukan bersama Dinas Kesehatan Lampung Selatan; UPT Dinas Kesehatan Candipuro; RSUD dr. Bob Bazar, Pemerintah Kecamatan serta Pimpinan Daerah (PD) Aisyiyah Lampung Selatan. Titik yang juga didampingi Ketua Program SSR Community TB HIV Care Rudi Hartono menyampaikan bahwa tujuan dari kegiatan ini adalah upaya mensosialisasi dan mengedukasi masyarakat tentang bahaya TB yang merupakan penyakit menular yang paling mudah penularannya. Dengan begitu masyarakat memahami sehingga dengan sukarela bersedia mengubah pola hidup mereka menuju pola hidup sehat guna menekan laju penularan penyakit TB dan memutus mata rantainya. “Kegiatan ini juga digelar dalam momentum hari TB dunia tahun 2017,” ungkap Titik kepada Radar Lamsel dalam siaran persnya di Kalianda kemarin. Menurut dia, program penanggulangan TB yang tengah dilakukan sebagai misi kemanusiaan. Dengan merintis terbentuknya Komunitas Masyarakat Peduli (KMP) TB Seandanan tahun 2015 lalu. Menurut dia, tanggung jawab penanggulangan TB tidak hanya berada pada pengelola program, melainkan semua pihak. Terutama Pemerintah Daerah bersama DPRD dan masyarakat. Dengan dukungan dan komitmen yang kuat dari Pemda melalui kebijakan-kebijakannya serta dukungan riil berupa Peraturan Daerah (Perda) maupun dukungan materiil, dia meyakini akan mampu  mendorong  pencapaian keberhasilan penaggulangan TB di Lampung Selatan. Sejauh ini Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah memang concern dalam gerakan penanggulangan dan pemberantasan TB di Indonesia. Tahun 2017 ini merupakan tahun ke tujuh bagi Aisyiyah sebagai Principal Recipient TB HIV care ‘Aisyiyah. \"Dalam tujuh tahun ini, Community TB Care Aisyiyah menjadi agen penggerak untuk mendorong percapaian penanggulangan TB di Indonesia,” kata Ketua PD Aisyiyah Lamsel Hj. Suparti, S.Pd. Menurut dia, pada momentum hari tuberculosis (TB) se-Dunia atau Word TB Day yang diperingati tiap 24 Maret lalu, juga dijadikan momentum Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Lampung Selatan untuk merefleksikan gerakan terhadap penaggulangan penyakit menular tersebut.“Kami bulat dan bertekad terus bergerak menjalankan misi kemanusiaan untuk memutus mata rantai TB di Lamsel,” ungkap dia. (*/edw)

Sumber: