Mantan Kasubbag Klaim Transfer Data Pribadi

Mantan Kasubbag Klaim Transfer Data Pribadi

Penjelasan Reni Silalahi Soal Penghapusan Data Keuangan

KALIANDA – Persoalan upaya penghapusan data keuangan di RSUD dr. Bob Bazar Kalianda masih menjadi misteri. Ketidakjelasan persoalan ini menimbulkan banyak spekulasi bermunculan diruang publik. Ada yang menyebut tindakan itu merupakan upaya penghilangan jejak dugaan penyimpangan anggaran di rumah sakit berplat merah itu. Tetapi mantan Kasubbag Keuangan RSUD dr. Bob Bazar Reni Silalahi membantah hal itu. Kepada Radar Lamsel dia bahkan memastikan semua data-data keuangan RSUD yang tersimpan didalam laptop masih dalam kondisi utuh dan komplit. “Untuk apa saya menghapus data-data itu? Silahkan saja di cek apakah ada yang saya hapus,”tegas Reni kepada Radar Lamsel diruang kerja barunya di Dinas Sosial (Dissos) Lamsel, kemarin. Reni lantas menceritakan kejadian tersebut. Menurut dia, Senin (28/3), dirinya tengah membereskan dan merapihkan file-file pribadinya yang ada di laptop RSUD yang dipegang staff-nya. File tersebut merupakan file pribadinya yang akan dibawa ke tempat kerja barunya. Dia lantas meminjam laptop tersebut untuk mengambil file pribadi yang tersimpan didalam laptop tersebut. “Nah, saat saya meminjam laptop itu justru malah salah satu staf saya terlihat seperti gelisah. Dia malah mengucapkan kata-kata yang tidak sopan.“Mau apa bu? mau menghapus data ya?,” kata Reni menirukan ucapan staff-nya. Perlakuan itu membuat dirinya geram. Dia lantas mengakui jika dia emosi dan keceplosan berbicara yang tidak layak untuk diucapkan. “Kalau saya hapus, memangnya kalian mau apa? Ini karya saya,” kata dia menyesali ucapan itu. Kata-kata yang diucapkan Reni tak membuatnya menghapus file tersebut. Dia hanya akan akan meng-copy foto-foto pribadi dan file-file pribadi berupa peraturan perundang-undang yang sempat di-download-nya semasa bertugas di RSUD. “Data itu sebagai kenang-kenangan saya selama di rumah sakit,”bebernya. Pejabat eselon IV ini malah mengaku prihatin atas tindakan para staffnya kepada dia. Padahal mereka yang dulu satu tim bekerja dengannya adalah orang-orang yang dia percaya. “Artinya, semua kesetiaan dan kepercayaan itu hilang ketika saya sudah bukan siapa-siapa mereka. Padahal, saya menganggap teman kerja adalah keluarga,”lanjutnya. Reni lantas melanjutkan proses transfer data dia lakukan. Namun dalam proses itu tiba-tiba iadipanggil Kepala BPKAD Lamsel Dra. Intji Indriati karena sesuatu hal. Dia lantas menuju kantor BPKAD dan meninggalkan proses transfer data tersebut. Saat ke BPKAD ia mengaku ditemani salah seorang staffnya. “Mungkin saja mantan staf saya yang gelisah tadi melaporkan hal-hal yang tidak-tidak kepada Direktur. Sengaja ruangan memang di kunci karena sudah tidak ada staf, saya pergi ke pemda. Tidak tahu apa ceritanya sampai-sampai pintu ruangan di dobrak. Dan sampai sekarang justru flashdisk saya pribadi yang dibeli dengan uang pribadi juga disita,”imbuhnya. Kasi Korban Tindak Kekerasan dan Pekerja Migran pada Dinas Sosial ini tak mempersoalkan jika Inspektorat akan melakukan pengecekan mengenai persoalan tersebut. Dirinya bahkan mengaku akan kooperatif apabila keterangannya dibutuhkan kapan pun. “Silahkan cek saja kalau memang ada data yang saya hapus. Saya siap bertanggungjawab kalau toh memang ada data-data keuangan rumah sakit yang saya hilangkan. Buat apa saya mengotori pekerjaan yang sudah saya lakukan selama ini,”pungkasnya. Sementara itu, Sekkab Lamsel Ir. Freddy Sukirman, MM., mengaku akan segera mengutus Inspektorat untuk melakukan pemeriksaan. Dia mengatakan, pemeriksaan memang wajib dilakukan saat pergantian jabatan. “Setiap serah terima jabatan dari aspek pelayanan memang selalu di cek oleh Inspektorat. Jadi, tidak hanya di rumah sakit saja. Seluruh satker akan di lihat terlebih pejabatnya memang ada pergantian,”singkat Freddy. (idh)

Sumber: