Kepemilikan Kantor Demokrat Diributkan

Kepemilikan Kantor Demokrat Diributkan

KALIANDA – Kader Partai Demokrat di Kabupaten Lampung Selatan tengah diruduk kegelisahan. Mereka ribut soal status kepemilikan kantor DPC Partai Demokrat Lamsel yang belakangan diketahui masih milik mantan Ketua Demokrat Lamsel H. Eki Setyanto. Soal kepemilikan kantor tersebut bahkan menjadi pembahasan internal Demokrat yang menggelar rapat di Sekretariat Kantor DPC Demokrat Lamsel kemarin. Selain dihadiri para ketua PAC dan DPC, rapat pengurus itu melibatkan Fraksi Demokrat DPRD Lamsel dan sejumlah pengurus DPD Demokrat Lampung. Beredar kabar mantan Ketua Demokrat Eki Setyanto bakal mengambil alih kantor yang berlokasi di Jalinsum Jati Indah, Kalianda itu. Korda Partai Demokrat di Lamsel K. Agus Revolusi memastikan Kantor Demokrat Lamsel merupakan aset partai Demokrat. “Ya, nggak-lah. Jangan berandai-andai. Ini aset partai,” kata Agus Revolusi kepada wartawan usai menggelar rapat di Kantor Demokrat Lamsel kemarin. Senada dikatakan Ketua Badan Pembinaan Organisasi, Keanggotaan dan Kaderisasi Daerah (BPOKK) Levi Tuzaidi mengungkapkan bahwa kantor Demokrat Lamsel dibangun oleh kader Demokrat selama periodesasi 2010 – 2015. “Saya rasa ini hasil kerja kader partai. Banyak kader yang ikut andil dalam pembangunannya. Kalau toh pak Eki Setyanto yang paling besar menyumbang itu wajar-wajar saja karena beliau saat itu adalah ketua,” ungkap Levi. Tak hanya itu, Levi juga mengungkapkan keberadaan Partai Demokrat di Lamsel menjadi bukti komitmen kader partai yang memimpin saat itu. “Ini menjadi komitmen kepada partai, ya,” ungkap dia. Sementara itu mantan Ketua Demokrat H. Eki Setyanto memastikan bahwa kantor tersebut masih atas namanya. “Lho saya nggak meributkan kok. Kalau persoalan ini muncul itu karena kekhawatiran saja. Saya tanya, kalau anda tahu punya motor atau nggak tahunya dari mana? BPKB toh?,” tanya Eki Setyanto kepada Radar Lamsel kemarin. Sejauh ini, Eki mengaku belum mau berbicara banyak mengenai status kepemilikan kantor Partai Demokrat yang dia bangun dengan menghabiskan uang sebesar Rp 750 Juta. “Itu sudah termasuk tanah ya. Memang ada teman-teman yang menyumbang,” ungkap Eki. Disinggung mengenai bahwa pembangunan kantor partai tersebut merupakan komitmen kader terhadap partai? “Yang seharusnya bertanya soal komitmen adalah saya. Coba tanyakan apakah ada peresmian atau penyerahan kantor. Tanyakan saja,” ungkap dia. Apakah Kantor Demokrat nantinya akan anda tempati setelah dilantik menjadi Ketua DPD NasDem Lamsel? Eki menjawab diplomatis. “Saya belum tahu. Tapi kan itu punya saya,” pungkas dia sambil menutut telepon. (edw)

Sumber: