Kasus Revan jadi Pembelajaran Orangtua

Kasus Revan jadi Pembelajaran Orangtua

KATIBUNG – Kematian Revan Adi Wijaya (10) yang mengegerkan warga RT 011 Desa Rangai Tri Tunggal Kecamatan Katibung diharapkan Uspika Kecamatan Katibung bisa menjadi pembelajaran bagi para orang tua agar kejadian serupa tidak terulang kembali. “Ini adalah refleksi diri untuk para orangtua agar perhatian terhadap buah hati jangan sampai disepelekan. Orang-orang terdekat pun tak menjamin keselamatan anak-anak,” kata Camat Katibung Hendra Jaya, saat Rapat Koordinasi Kecamatan (Rakorcam) di Desa Tanjung Agung Kecamatan Katibung, Selasa (18/4) kemarin. Imbauan itu bukan tanpa alasan, pasalnya kurun waktu setahun terakhir di Kecamatan Katibung tercatat sudah dua kali pembunuhan terhadap anak terjadi. Mungkin masih ingat bagaimana kasus pembantaian yang dialami dua balita malang asal Umbul Bayur Desa Tanjungan yang tewas ditangan ayah kandungnya sendiri beberapa bulan lalu. “Imbauan dari desa terhadap masyarakat terkait hal ini amat penting, untuk mencegah terjadinya hal serupa. Faktornya bermacam-macam, bisa dari hubungan rumah tangga hingga faktor ekonomi,” paparnya. Selain itu dalam Rakorcam yang berlangsung di Tanjung Agung Hendra Jaya menegaskan para Kades untuk menagih tunggakan PBB tahun 2016 yang belum dibayarkan. “Rekapan wajib pajak yang tak sesuai bisa langsung dilaporkan ke Kecamatan,” tandasnya. Sementara dari pihak Mapolsek Tanjungan juga mengecam aksi kekerasan terhadap anak. Pasalnya, tingkat kejahatan terhadap anak makin tahun makin meningkat. “Antisipasi terhadap hal serupa adalah penting, kasus Revan menjadi perhatian kita semua,” kata Ipda. Aidil. Sementara Danramil Katibung Kapten. Inf. Norris tengah menyoroti Pilkades yang bakal digelar pada 22 Mei mendatang. Menurutnya situasi keamanan di desa harus tetap terkendali meski Pilkades sudah didepan mata. “Empat desa yang bakal menggelar Pilkades harus tetap kondusif, dan untuk para Kades agar tidak ada lagi yang berhalangan hadir pada Rakorcam,” tegasnya. (ver)

Sumber: