Gempa 5,1 SR Guncang Wilayah Lamsel
Warga Diimbau Jauhi Gunung Anak Krakatau, BPBD Pastikan tak Ada Kerusakan dan Korban
KALIANDA – Wilayah Kabupaten Lampung Selatan diguncang gempa pukul 04.28 WIB, Selasa (25/4) kemarin. Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) Provinsi Lampung menyebutkan titik gempa dengan kekuatan 5,1 skala richter (SR) itu terjadi di 70 kilometer Barat Daya Lampung Selatan. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lamsel pun menkonfirmasi gempa bumi itu terjadi diwilayah Kabupaten Lamsel. Meski begitu Kepala BPBD Lamsel Drs. M. Darmawan, MM memastikan gempa tersebut tidak berpotensi gelombang tsunami. Bahkan, warga disekitar pesisir pantai Kecamatan Rajabasa yang merupakan lokasi terdekat titik gempa tak merasakan gempa tersebut. “Alhamdullillah, kita masih aman. Begitu informasi ini masuk kami langsung cek melalui aparatur kecamatan. Tidak ada korban bahkan kerusakan bangunan akibat gempa itu. Karena, memang lokasinya berada jauh di dasar laut dan jaraknya juga jauh,”ungkap Darmawan di ruang kerjanya, kemarin. Darmawan menambahkan, apabila terjadi gempa bumi dengan kekuatan tinggi dan berdampak bencana tsunami, maka alat sensor yang terpasang di wilayah Kota Kalianda akan meresponnya dengan suara sirine. Sebab, saat ini pihaknya telah menerima bantuan berupa alat deteksi gelombang tsunami dari pemerintah pusat. “Alat ini sudah kami sosialisasikan kepada masyarakat. Jadi, apabila terjadi bencana gempa bumi yang berpotensi tsunami, maka alat tersebut akan memberikan peringatan bunyi berupa sirine. Alat tersebut, sudah kami pasang di tower yang ada di kantor Telkom Kalianda,”jelasnya. Informasi yang dihimpun Radar Lamsel, warga pesisir Kecamatan Rajabasa memang tidak banyak yang mengetahui terjadinya gempa bumi tersebut. Seperti yang disampaikan Ismail (52) warga Desa Canti, Kecamatan Rajabasa. Dia mengaku tidak merasakan sesuatu apapun saat terjadinya gempa bumi. “Jam segitu saya akan melaksanakan sholat Subuh. Tetapi tidak terasa apa-apa. Mungkin titiknya jauh di tengah laut sana. Jadi, tidak sampai ke daratan,”kata Ismail kepada Radar Lamsel. Sementara itu, gempa yang terjadi kemarin terekam jelas pada alat seismograf Pos Pemantau Gunung Anak Krakatau di Desa Hargopancuran, Rajabasa. Kepala Pos Pemantau GAK Andi Suwardi memastikan gempa terjadi dititik lokasi 6.17 LS-105.36 BT. “Gempa tidak berpotensi tsunami,” kata Andi Suwardi kepada Radar Lamsel kemarin. Apakah gempa yang terjadi mempengaruhi aktivitas GAK yang berada diselat sunda? Andi menyebutkan GAK tetap normal dengan status waspada. “Kegiatan vulkanik-nya masih terekam. GAK dalam kondisi normal namun berstatus waspada, tapi tidak membahayakan,” terangnya. Meski tak membahayakan, Andi menghimbau kepada masyarakat khususnya para nelayan dan wisatawan untuk tidak mendekati GAK dalam radius 1 kilometer. “Peta Kawasan Rawan Bencana (KRB) menyebutkan bahwa radius 1 kilometer itu termasuk dalam daerah yang berbahaya. Untuk itu kami sarankan kepada masyarakat untuk tidak mendekat ke GAK,” jelasnya. (idh/rnd)Sumber: