Duh, ODHA di Lamsel Bertambah

Duh, ODHA di Lamsel Bertambah

Tiga Orang Ditemukan Sebulan Terakhir

KALIANDA – Penyebaran penyakit HIV/AISD di Kabupaten Lampung kian memprihatinkan. Bahkan jumlah orang dengan pengidap penyakit HIV/AIDS (ODHA) di Kabupaten Lampung Selatan kembali bertambah. Dalam kurun waktu satu bulan terakhir, tiga ODHA kembali ditemukan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Lamsel di tiga kecamatan. Sebelumnya total ODHA yang telah ditemukan di Kabupaten Khagom Mufakat ini mencapai 146 orang. Artinya kini menjadi 149 orang. Asisten Koordinator KPA Lamsel Zakaria menginformasikan hal tersebut, kemarin. Dia menjelaskan, tiga ODHA baru yang ditemukan melalui voluntary counseling testing (VCT) mobile itu berada di Kecamatan Jatiagung, Tanjungbintang dan Tanjungsari. “Pertengahan Maret lalu jumlah total ODHA yang kita temukan sebanyak 146 orang. Sekarang bertambah lagi menjadi 149 ODHA. Artinya, masih banyak yang belum kita temukan penderita-penderita baru di wilayah kita ini,”ungkap Zakaria kepada Radar Lamsel, kemarin. KPA Lamsel sendiri tidak menampik tingginya angka ODHA dikarenakan selama dua tahun terakhir tidak ada penyuluhan secara intens akibat keterbatasan anggaran. “Kurang lebih dua tahun ini kita tidak intens. Karena, memang tidak pernah dianggarkan lagi untuk KPA. Biasanya, anggaran kita digabungkan dengan Bagian Kesejahteraan Sosial (Kesos) Setdakab Lamsel,”imbuhnya. Dia menjelaskan, kondisi ini terjadi akibat tidak ada lagi penyuluhan dari penjangkau yang memang biasanya mendapatkan anggaran dari KPA. Sehingga, dapat dipastikan penularan HIV/AIDS di Lamsel bisa terus meluas. “Dari orang yang kami sebut penjangkau ini dapat banyak informasi. Karena memang mereka yang bisa menembus populasi kunci. Tetapi, VCT mobile masih terus kita lakukan dengan keterbatasan anggaran yang ada,”imbuhnya. Lebih lanjut dia mengatakan, trend tertinggi penyebab penyebaran virus HIV/AIDS karena melakukan hubungan seks baik secara heteroseksula (berbeda jenis) maupun homoseksual (sesama jenis).“Banyak faktor yang menyebabkan penularan, dulu kasus penggunaan jarum suntik, nah sekarang trendnya dari hubungan seks,”pungkasnya. (idh)

Sumber: