Komisi D : Evaluasi Kinerja LPTQ!
KALIANDA – Prestasi Kabupaten Lampung Selatan yang terus melorot dalam kompetisi Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ) tingkat Provinsi Lampung tak melulu karena persoalan anggaran. Meski Kepala Bina Mental Spiritual (BMS) Pemkab Lamsel A.H. Firdaus menyebut keterbatasan anggaran dan waktu pembinaan menjadi penyebab Lamsel gagal menunjukan prestasinya, tak demikian penilaian DPRD Lampung Selatan. Lembaga legislatif menilai gagalnya Lamsel unjuk prestasi diajang MTQ Provinsi Lampung lantaran satuan kerja dan Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Kabupaten Lamsel tak dapat mengaktualisasikan program pengembangan dan peningkatan kapasitas para kafilah-kafilah Lamsel. “Jadi, evaluasi adalah hal yang harus dilakukan. Kita harus duduk bersama antara legislatif dan eksekutif membahas kenapa persoalan ini bisa terjadi,”ujar Ketua Komisi D DPRD Lampung Selatan Ismed Jaya Negara kepada Radar Lamsel melalui sambungan telepon, Senin (1/5) kemarin. LPTQ belakangan dinilai menjadi lembaga yang harus bertanggungjawab atas melorotnya prestasi Lamsel diajang tersebut. Ini lantaran prestasi MTQ kabupaten berjuluk khagom mufakat ini jatuh diposisi yang tak bisa ditoleransi. Terlebih Lamsel saat ini tengah gencar-gencarnya meningkatkan keimanan dan ketaqwaan masyarakat dengan berbagai program yang tengah digulirkan Pemkab Lamsel dibawah kepemimpinan Bupati H. Zainudin Hasan dan Wakil Bupati Nanang Ermanto. “LPTQ dan BMS harusnya bisa lebih kompak. Kalau prestasinya merosot artinya kan koordinasinya kurang,” kata Ketua DPD II Golkar Lamsel itu. DPRD Lamsel juga menilai merosotnya prestasi Lamsel diajang MTQ tidak akan terjadi apabila leading sektor yang menanganinya benar-benar all out dan serius dalam melakukan pembinaan kepada para kafilah. Terlebih dukungan untuk pembinaan ini sudah diberikan DPRD Lamsel melalui persetujuan anggaran yang diperlukan untuk kepentingan MTQ. “Anggarannya juga jelas ada dalam dokumen pelaksanaan anggaran (DPA) satker. Karena, kalau tidak salah waktu itu kita setujui karena untuk melakukan pembinaan kafilah MTQ yang berasal dari daerah sendiri,”imbuhnya. Kedepan, anggota DPRD dari Dapil III Jatiagung ini meminta agar koordinasi harus ditingkatkan demi meningkatkan prestasi di ajang MTQ. Program yang digulirkan Bupati H. Zainudin Hasan yang akan menyiapkan satu desa satu ustadz bisa menjadi alat untuk meningkatkan prestasi ini kedepan. “Kami minta kedepannya guru ngaji atau ustad desa dilibatkan mencari bibit-bibit unggul. Jadi jelas dari bawah memang kafilah yang akan kita kirim memiliki potensi atau kemampuan lebih. Sehingga, tidak ada alasan lagi untuk tidak menunjukan prestasi,” pungkas Ismet. Diketahui sebelumnya prestasi Kabupaten Lampung Selatan diajang MTQ tingkat Provinsi Lampung terus melorot. Juara umum pada MTQ ke-43 tahun 2015 ini harus puas diposisi ke IX pada ajang MTQ ke-45 tahun 2017 yang berlangsung di Kabupaten Pesawaran pada 20 – 27 April. Satu tahun sebelumnya, Lamsel hanya mampu bertahan diposisi tiga besar pada MTQ ke-44 tahun 2016 yang digelar di Kabupaten Tanggamus. (idh)
Sumber: