Zainudin Warning Busana Seronok Muli-Mekhanai

Zainudin Warning Busana Seronok Muli-Mekhanai

KALIANDA – Puncak Festival Rajabasa yang bakal dirangkai ajang pemilihan Muli – Mekhanai 2017 mendapat perhatian Bupati Lampung Selatan H. Zainudin Hasan. Orang nomor satu di Bumi Khagom Mufakat ini mewanti agar Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) bisa mempersiapkannya dengan matang. Bahkan Zainudin berharap Disparbud bisa meminimalisir bahkan menghilangkan penggunaan busana yang seronok dalam ajang tersebut. “Busana yang elegan kan banyak. Jangan yang seronok lah. Nggak bagus,” ungkap Zainudin Hasan saat menggelar brieffing bersama jajarannya diaula Rajabasa Kantor Bupati Lamsel kemarin. Grand Final Muli – Mekhanai, kata Zainudin, bukan ajang untuk mempertontonkan kemolekan tubuh para muda-mudi di Kabupaten Lampung Selatan. Melainkan ajang mengasah dan menunjukan kemampuan, kecerdasan, kekreatifian para pemuda dan pemudi yang memahami keberadaannya untuk daerah. “Saya pesan kepada Kadis Pariwisata, agar pada acara grand final pemilihan Muli-Mekhanai yang akan digelar pada malam puncak Festival Rajabasa, agar semua peserta muli menggunakan kostum atau pakaian yang sopan saja,” ujar Zainudin. Zainudin mengharapkan, para peserta Muli-Mekhanai akan lebih baik tampil diatas pentas dengan menggunakan pakaian benuansa islami. “Wanita yang berpakaian sopan dengan menggukan jilbab tentunya akan terlihat lebih anggun dan cantik, dibandingkan dengan berpenampilan seronok yang bisa mengundang perhatian penonton, khususnya para pejabat dan tamu-tamu undangan yang hadir,” katanya. Dia menuturkan, jika peserta Muli-Mekhanai tampil dengan kostum yang terlihat memamerkan aurat, dikhawatirkan bisa menimbulkan pandangan miring bagi orang-orang yang melihatnya. “Saya pasti malu melihat wanita yang berpakaian kurang sopan, terlebih peserta tersebut tampil dengan memukau dihadapan para penonton,” ungkapnya. Dikatakannya, imbauan untuk tidak menggunakan kostum yang sifatnya memamerkan aurat wanita, itu tidak hanya untuk para peserta lomba pemilihan Muli-Mekhanai saja, tetapi juga untuk para pengisi hiburan di malam puncak Festival Rajabasa ke-V. “Ini untuk kebaikan nama Lamsel di mata masyarakat luas. Jangan sampai nama Lamsel tercoreng hanya kerena menggelar sebuah acara yang menampilkan peserta berkostum kurang sopan yang bisa dilirik atau dijadikan ajang tontonan gratis oleh para tamu undangan, khsusunya kaum laki-laki,” pungkasnya. (iwn)

Sumber: