Jelang Ramadhan, Pasar Sidomulyo Masih Sepi Pedagang
SIDOMULYO – Menjelang bulan suci ramadhan pasar rakyat Sidomulyo masih sepi dari aktifitas pedagang. Hanya beberapa lapak sayur yang tampak menghidupkan jual beli di pasar yang baru rampung dibangun 2016 lalu. Polemik berkepanjangan yang menghinggapi pasar tersebut jadi pemicunya. Satu tahun sudah waktu berlalu, baik pemerintah maupun pedagang belum juga bisa menghidupkan aktifitas pasar. Persoalan semacam penertiban dan penataan tempat hingga pengundian sudah dilakukan. Tindakan persuasif juga sering dilancarkan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Lamsel, hingga sepekan menjelang bulan ramadhan keriuhan jual beli belum bisa dinikmati para pembeli di pasar tersebut. “Sudah hampir setahun nggak beres-beres, kapan ya rampungnya? Kios masih banyak yang belum buka Cuma pedagang sayur yang berjualan, itupun segelintir saja,” ujar Nani (40) salah seorang pembeli yang mengamati pasar Sidomulyo. Nani berharap di bulan puasa nanti, keriuhan pasar tidak lagi diisi oleh kegaduhan para pedagang yang berselisih paham soal penataan kios. Tapi sebaliknya, keriuhan dari aktifitas jual-beli dari pedagang yang diinginkan. “Ya, mudah-mudahan cepat selesai mas, pasar sudah dibangun tapi masih saja belum ramai. Justru para pedagang terlihat nyaman di luar bangunan pasar,” paparnya. Pada bagian lain Kepala UPT Dinas Pasar Sidomulyo Agus Roni meng-klaim hingga kini pihaknya masih menunggu hasil evaluasi tim penataan pasar. “Masih dalam proses penyelesaian,” kata Agus Roni saat ditemui diruangannya. Agus menjelaskan seluruh petugas berharap pasar bisa segera beroperasi sebelum bulan suci ramadhan tiba. Oleh sebab itu pihaknya tengah mengejar deadline tersebut. “Dari Disperindag sendiri memasang target agar pasar bisa beroperasi pada bulan puasa, dengan syarat persoalan yang terjadi selama ini segera usai,” ujarnya. Jika belum juga usai di detik-detik akhir jelang ramadhan? Agus Roni mengatakan pihaknya belum bisa memutuskan kapan persoalan bisa selesai. Tergantung dari hasil tim pemeriksa, jika pedagang dan pemerintah sejalan bisa dipastikan saat ramadhan pasar ramai. “Kalau belum juga usai, ya terpaksa ditunda lagi,” tandasnya. (ver)
Sumber: