APBD 2017 Baru Diserap 23 Persen
BPKAD Sebut Molornya Pelantikan jadi Pemicu
KALIANDA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Selatan mencatat serapan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) tahun 2017 baru mencapai 23,38 persen per 18 Mei 2017. Molornya pelantikan pejabat struktural eselon III dan IV pada organisasi perangkat daerah (OPD) dilingkungan Pemkab Lamsel dinilai menjadi alasan minimnya serapan anggaran itu. Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Lampung Selatan Dra. Intji Indriati, M.H tak menyangkal bahwa serapan APBD Lamsel tahun 2017 hingga Mei 2017 masih minim. “Berkemungkinan karena adanya faktor pelantikan pejabat struktural untuk eselon III dan IV dimasing-masing OPD yang baru digelar belum lama ini,” ujar Intji kepada Radar Lamsel saat ditemui dilingkungan Kantor Bupati Lamsel, belum lama ini. Kendati begitu, Intji menilai minimnya serapan anggaran APBD tersebut masih bisa dikatakan wajar. Sebab, para pejabat eselon III dan IV baru memasuki tahap penyesuaian di masing-masing lingkungan kerjanya. “Kalau sekarang kan semuanya sudah dilantik. Ya, mudah-mudahan grafik penyerapan anggaran APBD ini secara perlahan bisa bergerak naik,” harapnya. Dia pun mengingatkan, agar tiap-tiap OPD khususnya Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PU-PR) dilingkup pemkab Lamsel untuk segera melakukan penyerapan anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK). Sebab, lanjutnya, penyerapan anggaran untuk DAK itu memiliki limit waktu hingga 21 Juni 2017. “Karena mememiliki batas watu yang telah ditentukan, maka penyerapan anggaran DAK itu minimal sudah harus terserap sampai dengan 35 persen dari total anggaran DAK sebesar 75 persen untuk di priode Juli tahun ini,” terangnya. Sementara itu berdasarkan data yang diperoleh Radar Lamsel dari website LPSE Kabupaten Lampung Selatan diketahui penyerapan anggaran APBD Lamsel priode April 2017 baru mencapai angka 14,23 persen. “Secara jujur saya katakan, angka tersebut masih terbilang dibawah target. Pasalnya pada bulan yang sama target penyerapan anggaran Pemkab Lampung Selatan adalah 15 persen,” pungkas Intji Indriati. (iwn)Sumber: