JTTS Bakauheni Belum Semua Rigid

JTTS Bakauheni Belum Semua Rigid

Picu JTTS Tak Bisa Digunakan Untuk Jalur Mudik

BAKAUHENI – Arus mudik angkutan lebaran tahun ini sepertinya harus memaksimalkan jalur lintas sumatera barat (Jalinsum) dan jalur lintas timur (Jalintim). Pasalnya, jalan tol yang digadang-gadang menjadi alternatif untuk mengatasi kemacetan di ruas jalan nasional (Jalinsum dan Jalintim), kini belum bisa di manfaatkan secara total. Pasalnya, pengerjaan pembangunan jalan tol trans sumatera (JTTS) khususnya di Bakauheni belum selesai 100 persen. Jalan tol sepanjang 7 kilometer yang diproyeksikan menjadi jalur alternatif mudik lebaran tahun ini belum bisa digunakan. Selain masalah aspek keamanan, rupanya masih ada aspek lain yang menjadi pemicu. Salah satunya mengenai kondisi jalan. Saat ini, pengerjaan JTTS diwilayah Bakauheni belum sepenuhnya di rigid. Sebagian jalur sepanjang 7 kilometer yang direncakan akan digunakan sebagai jalur alternatif mudik itu masih tahap awal pengerjaan. “Ada sebagian yang sudah di rigid, ada juga yang masih base. Sebenarnya ini juga menjadi salah satu faktor kenapa JTTS Bakauheni belum bisa digunakan sebagai jalur alternatif mudik tahun ini,” kata Humas PT.PP Yus Yusuf, S.K kepada Radar Lamsel, kemarin. Lokasi rute JTTS yang sudah rigid di wilayah Bakauheni, lanjut Yus Yusuf, mimiliki panjang hingga 6,5 kilometer. Jalan yang sudah di rigid itu pun tersebar di beberapa spot. “Itu total panjang jalan yang sudah di rigid,” singkatnya. Saat ditanya dimana saja rute JTTS yang belum di rigid, Yus Yusuf mengaku tidak mengetahui secara pasti dimana letaknya. “Berapa panjang persisnya saya belum tahu, lahannya kan spot-spot. Pisah-pisah, ada yang sudah, ada juga yang belum,” katanya. Diberitakan sebelumnya, Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) belum bisa dijadikan jalur alternatif arus mudik tahun ini. Karena dianggap belum memenuhi standard keamanan fasilitas jalan lantaran minim rambu-rambu dan lampu penerangan. Meski demikian, rute JTTS akan tetap dipaksa digunakan jika dalam keadaan emergency. (rnd)

Sumber: