Camat Sidak Waralaba Jelang Lebaran

Camat Sidak Waralaba Jelang Lebaran

Hanya Temukan Kemasan Rusak

KALIANDA – Tim monitoring kesehatan Kecamatan Kalianda melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah warung dan toko waralaba di Ibu Kota Kabupaten Lampung Selatan, Rabu (14/6) kemarin. Sidak tersebut untuk memastikan barang dagangan yang dijual untuk kebutuhan hari raya Idul Fitri 1438 Hijriah aman dari kadaluarsa. Sehingga, masyarakat tidak perlu khawatir untuk membeli berbagai keperluan rumah tangga. Pantauan Radar Lamsel, tim monitoring tersebut dipimpin oleh Camat Kalianda Erdiansyah, SH., MM., Kepala Puskesmas Kalianda Rosmeli dan Kepala Puskesmas Wayurang Sucipto. Sejumlah warung kelontongan dan waralaba di sepanjang Jalan Kesuma Bangsa Kalianda yang menjadi sasaran untuk diperiksa. “Kami hanya ingin melihat dagangan khususnya makanan yang dijual oleh warung-warung kelontongan dan juga waralaba. Karena, kami khawatir pedagang nakal masih memajangkan dagangan yang sudah kadaluarsa. Itu dampaknya bisa sangat berbahaya apabila dibeli masyarakat,”ungkap Camat Kalianda Erdiansyah disela kegiatan. Mantan Sekcam Bakauheni ini menghimbau warga untuk ekstra hati-hati dalam berbelanja khususnya makanan. Masyarakat, lanjutnya, harus waspada dan teliti melihat tanggal kadaluarsa yang tertera pada kemasan. “Kita sudah melihat contohnya di wilayah Kecamatan Ketapang. Beberapa warga keracunan makanan usai mengkonsumsi hidangan buka puasa. Jadi, setiap membeli makanan harus hati-hati dan teliti. Meski tanggal kadaluarsanya belum jatuh tempo, kalau kemasannya rusak jangan mau diterima,”tutupnya. Sementara itu, Kepala Puskesmas Kalianda Rosmeli menjelaskan, sidak dan monitoring tersebut dilakukan bukan untuk menakuti para pengusaha kelontongan. Melainkan, untuk bersama-sama memantau dan memeriksa kelayakan dagangan yang dijual belikan kepada masyarakat. “Kita tidak mencari kesalahan pedagang atau pengusaha. Karena dikhawatirkan mereka lalai dan masih memajang dagangan yang sudah tidak layak jual atau dikonsumsi,”kata Rosmeli. Lebih lanjut dia mengatakan, sejauh ini tidak ditemukan dagangan berupa makanan yang kadaluarsa atau tak layak konsumsi. Melainkan, hanya beberapa kemasan yang rusak sebagai catatan temuan di lapangan. “Pemilik usaha atau yang bertanggungjawab sudah kita himbau untuk tidak menjual dagangan yang kemasanya rusak. Walaupun masih layak konsumsi, kemasan rusak mudah terserang bakteri dan cepat busuk. Sepeti contohnya jenis susu kaleng atau lainnya. Masyarakat yang tidak tahu jangan sampai membeli kalau barang rusak. Selain itu, penempatan barangnya harus dipilah dengan baik. Jangan makanan didekatkan dengan dagangan yang tidak bisa dimakan,”pungkasnya. (idh)

Sumber: