Perbaikan Jalan Alternatif Tidak Tuntas
KETAPANG – Pemerintah provinsi (Pemprov) Lampung terkesan setengah hati memperbaiki jalan alternatif simpang Gayam-Ketapang. Sebab, perbaikan yang dilakukan beberapa waktu lalu tidak tuntas. Jalan alternatif tersebut masih menyisakan sekitar 2 kilometer yang mengalami kerusakan cukup parah di Desa Sripendowo, Kecamatan Ketapang. Masyarakat yang sebelum sudah senang akan perbaikan itu, kini mengeluh kembali. Bahkan warga mempertanyakan keseriusan pemerintah untuk memperbaiki jalan poros yang menghubungkan jalan lintas sumatera (Jalinsum) Kecamatan Penengahan dan jalan lintas pantai timur (Jalinpantim) Kecamatan Ketapang. Kepala Desa Sripendowo, Kecamatan Ketapang Chandra Irawan mengaku beberapa waktu lalu sudah menerima laporan dan keluhan masyarakat terkait perbaikan jalan yang tidak tuntas itu. “Warga juga mempertanyakan hal itu (jalan di Desa Sripendowo tidak diperbaiki). Saya tidak bisa memberikan jawaban karena dari pemerintah provinsi juga tidak ada penjelasan,” kata Chandra, kemarin. Menurut Chandra, perbaikan jalan beberapa waktu lalu itu terasa aneh dan menjadi pertanyaan warga. Sebab, awalnya perbaikan diawali beberapa meter di Desa Sripendowo. Namun setelah itu, lanjut Chandra, perbaikan dilanjutkan di Desa Karangsari dan sebagian jalan di Desa Tetaan, Kecamatan Penengahan. “Kenapa perbaikan awalnya dari Desa Sripendowo kemudian dilanjutkan ke Desa Karangsari dan Tetaan. Jalan masih sekitar 2 kilometer yang rusak berat. Kalau tidak dilanjutkan perbaikannya, masyarakat bisa memblokir jalan alternatif,” kata Kades Sripendowo ini kemarin. Pantauan Radar Lamsel kemarin, sekitar 2 kilometer yang masih rusak parah. Kerusakan masih tersisa mulai dari kantor KUA Desa Sripendowo sampai perbatasan Desa Karangsari. Sebelumnya pemerintah sudah melakukan penimbunan lubang jalan dengan batu. Namun penimbunan itu tidak dilanjutkan dengan pengaspalan seperti di Desa Karangsari dan Tetaan.(man)
Sumber: