PGRI Lamsel Dukung Program full day
PENENGAHAN – Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Lamsel mendukung kebijakan pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) tentang masuk sekolah 8 jam perhari. Rencananya kebijakan tersebut akan mulai dilakukan pada tahun ajaran baru ini. Ketua PGRI Lamsel M. Yamin Daud, S.Pd mengatakan, masuk sekolah 8 jam perhari merupakan program yang dianggap cukup baik. Menurutnya, sekolah 8 jam perhari atau yang biasa disebut full day school dianggap akan lebih mampu membentuk pendidikan karakter murid. “Karena nantinya murid tidak hanya disuguhkan tentang mata pelajaran saja, tetapi juga menonjolkan sisi pendidikan karakter di sekolah,” kata Yamin Daud kepada Radar Lamsel, kemarin. PGRI, kata Yamin Daud, mengajak seluruh elemen untuk mendukung program tersebut meski dianggap menuai pro dan kontra. Apalagi dalam program itu nantinya pendidikan agama tidak lagi akan dipelajari didalam kelas. “Jangan dulu memvonis, kita lihat dulu kedepannya seperti apa. Yang pasti program yang dicanangkan kementerian ini adalah yang terbaik bagi pendidikan Indonesia kedepannya,” lanjutnya. Yamin Daud menjelaskan, pendidikan agama yang tidak akan dipelajari didalam kelas bukan berarti mematikan pelajaran agama di sekolah. Sebab, pendidikan agama pada tahun ajaran baru ini akan mulai dilakukan di tempat-tempat ibadah di sekolah. .“Perlu diketahui, pendidikan agama itu tidak dihapuskan. Hanya saja dipindahkan dari kelas ke tempat ibadah. Menurut saya, itu gagasan yang bagus, karena murid nantinya akan lebih memahami pelajaran agama di tempat ibadah dibandingkan di kelas,” katanya. (rnd)
Sumber: