Suka Kue Nastar yang Identik

Suka Kue Nastar yang Identik

Jelang detik-detik Hari Raya Idul Fitri 1438 Hijriah, berbagai persiapan menyambut hari kemenangan mulai dipersiapkan. Dari persiapan pulang kampung ‘mudik’ baju lebaran, hingga persiapan konsumsi seperti kue dan hidangan khas hari raya mulai dikonsep. Bagi yang tak ikut mudik, mempersiapkan jamuan bagi sanak-saudara dan kerabat dekat sudah menjadi semacam rutinitas tahunan. Antaranya membuat berbagai macam kue. “Kalau aku sih suka kue nastar yang identik dengan lebaran,” kata Oktavia Karlina (19) kepada Radar Lamsel kemarin. Finalis Muli Lamsel 2017 ini mengaku selain suka dengan rasa kue nastar, dirinya juga suka dengan bentuk kue yang bisa dimodifikasi sesuai selera. Disisi lain cara pembuatan kue nastar terbilang mudah dipelajari dan komposisinya pun mudah dihapal. “Kue nastar selalu dikaitkan dengan lebaran, karena memang mayoritas ibu-ibu memang membuat nastar dirumah. Termasuk aku,” kata gadis kelahiran 15 Maret 1998 ini. Anak kedua dari dua bersaudara ini mengaku sudah khatam soal tata cara pembuatan kue nastar yang dimaksud. Yang paling menonjol dan menjadi khas kue nastar sudah pasti “selai nanas” ujar Via sapaan akrabnya. Bahkan dara cantik perwakilan Kecamatan Penengahan pada ajang Muli Mekhanai Lamsel 2017 ini berkelakar kalau kue nastar menjadi penanda bahwa hari lebaran sebentar lagi. “Kalau belum buat nastar berarti lebaran masih jauh,” ujarnya seraya melempar senyum. Selain membuat kue, lanjutnya lebaran juga selalu identik dengan acara pulang kampung ‘mudik’ untuk berkumpul dan melepas kerinduan antara sanak-saudara. Rasa lelah akibat menempuh perjalanan jauh seolah terbayarkan dengan kerinduan pada kampung halaman yang selama 12 bulan bahkan lebih tak disambangi. “Mudik mencitrakan bahwa ada ikatan emosional yang kuat yang dijunjung tinggi oleh masyarakat Indonesia, darimanapun dia berasal, apapun kesibukannya dan siapapun dia pastilah merindukan suasana kampung halaman,” terangnya. Pernah mudik? Via menjawab terakhir kali mudik pada tahun 2011. Karena enam tahun silam dirinya pernah tinggal di Palembang Sumatera Selatan. “Dulu sempat merasakan mudik, karena ortu bekerja disana, tapi sekarang sudah tidak lagi,” terangya. (ver)

Sumber: