Harga Bawang dan Cabai Diprediksi Naik, Petani Tetap tak Diuntungkan
PENENGAHAN – Petani bawang merah dan cabai merah di Kecamatan Penengahan memprediksi harga jual dua bahan bumbu masakan ini bakal naik satu pekan kedepan. Namun mirisnya meski harga dipasaran naik, kenaikan itu tak berimbas pada pendapatan petani. Kondisi pasar ini disampaikan Syarifudin, petani asal Desa Ruangtengah, Kecamatan Penengahan kepada Radar Lamsel kemarin. Menurut dia saat ini harga bawang merah dan cabai merah masih terbilang stabil. Yaitu harga bawang merah di tingkat petani berkisar diangka Rp 20 ribu hingga Rp 22 ribu. Lalu, dipasaran mecapai Rp 25 ribu sampai Rp 28 ribu. Sedangkan harga cabai merah di tingkat petani berkisar diharga Rp 18 ribu hingga 20 ribu. Sementara ditingkat pasar Rp 25 ribu hingga Rp 28 ribu. Pihaknya memprediksi banyaknya permintaan pasar atas bumbu dapur tersebut bakal melambungkan harga. Ditambah para pedagang di pasar sudah terlebih dahulu menyetok barang sebagai persiapan di bulan Syawal. “Ini untuk harga yang berlaku sekarang, mungkin besok akan berbeda lagi. Prediksi harga di pasar bawang merah dan cabai merah di pasar kemungkinan akan naik dalam satu minggu kedepan, dengan harga Rp 40 ribu per kilonya,” kata Syarifuddin kepada Radar Lamsel, Minggu (2/7). Syarifuddin menjelaskan, kenaikan harga bawang dan cabai merah seusai lebaran sudah menjadi tradisi di pasaran. Sayangnya kenaikan itu tak mendapat pengawasan ketat dari dinas terkait. Apalagi kenaikan harga dipasaran itu tak menguntungkan petani. Sebab, meski harga dipasaran naik, harga ditingkat petani tetap stabil seperti saat ini karena menjadi permainan pasar. “Sayangnya, kami (petani’red) juga belum musim panen. Mungkin kalau saat ini musim panen, petani dapat menekan harga jual di pasar,” terangnya. (rnd)
Sumber: