Muatan Overload, Pengendara Jalinsum Khawatir

Muatan Overload, Pengendara Jalinsum Khawatir

BAKAUHENI – Arus balik angkutan lebaran hingga kemarin masih terus mengalir. Ruas jalan lintas sumatera (Jalinsum) menuju Bakauheni masih ramai dilewati pengendara sepeda motor dan mobil pribadi. Musim liburan panjang hari raya Idul Fitri sudah berakhir. Aktivitas kantor pemerintah dan perusahaan swasta sudah kembali seperti biasa. Seperti aktivitas pengerjaan pembangunan jalan tol tran sumatera (JTTS) diwilayah Bakauheni. Kendaraan besar (Dump Truck) milik PT. Pembangunan Perumahan (PP) yang mengerjakan mega proyek jalan tol di wilayah Bakauheni dan Penengahan mulai melakukan aktivitasnya. Namun aktivitas itu menjadi kekhawatiran sejumlah pengguna jalan nasional. Kekhawatiran itu bukan tanpa alasan. Pasalnya, sejumlah kendaraan itu mengangkut beban yang melebihi kapasitas sehingga membuat para pengendara khawatir. Seperti yang terlihat di jalinsum Kecamatan Bakauheni. Mobil jenis fuso dengan ditempel stiker PT.PP itu melintas bermuatan bebatuan besar yang melebihi kapasitas bak belakang. “Sebagai pengguna jalan, saya jelas merasa khawatir melihat mobil bermuatan lebih. Apalagi jenis muatannya bebatuan,” kata Robiansyah (31), pengendara sepeda motor yang melintas di Jalinsum Bakauheni, kemarin. Meski mobil yang bermuatan batu besar itu berjalan dengan kecepatan ringan namun tetap saja membuat pengendara tetap merasa takut dan tidak ingin terlalu dekat saat beriringan dijalan. “Sebaiknya jangan terlalu berlebihan. Karena, kalau terjadi sesuatu pada mobil itu, kemudian muatannya menimpa pengendara, kan itu sangat merugikan. Kita tidak meminta hal yang buruk terjadi, tetapi alangkah baiknya jika dicegah secara dini sebelum semuanya terjadi,” pintanya. Dikonfirmasi terpisah, anggota Komisi C DPRD Lamsel Hamdani, sangat menyayangkan hal tersebut. Hamdani juga tidak menampik jika mobil yang bermuatan lebih itu memang cukup membuat banyak para pengendara ketakutan. “Apalagi ini jalan raya, jalan nasional yang dilalui banyak pengendara. Peramaslahannya bukan hanya di muatan batu saja, tetapi mobil yang bermuatan pasir juga. Untuk itu saya menghimbau, agar para pekerja yang membawa muatan berlebih tersebut juga turut memperhatikan keselamatan pengendara lain,” ujar Hamdani. Demi keselamatan para pengendara di jalan raya, Hamdani menyarankan pihak Kepolisian khususnya Satuan Lalu Lintas Lamsel untuk memberikan peringatan terhadap para pekerja yang mengemudikan mobil bermuatan lebih. “Polisi tahu mana yang membahayakan, mana yang tidak. Pihak Satlantas memiliki kewenangan untuk mengaturnya,” katanya. Saat ditanya soal Komisi C DPRD Lamsel akan memanggil pihak PT.PP terkait permasalah itu, Hamdani menjawab akan mendiskusikan hal itu terlebih dahulu. “Nanti akan kita akan menggelar pertemuan dan menyampaikan dengan ketua. Jika memang diperlukan, kami akan membahas masalah itu dengan pimpinan PT. PP,” pungkasnya. (rnd)

Sumber: