Waspada Bahaya Arus Pecah
Penjaga Pantai : Wisatawan Kebanyakan Belum Tahu Bahayanya
KALIANDA – Arus pecah atau lebih dikenal oleh warga pesisir pantai dengan sebutan ‘akhus pecoh’ merupakan sinyal yang membahayakan jika seseorang sedang mandi di pantai dan berada didalam lingkaran arus tersebut. Mulyadi (45), penjaga Pantai Bagus di Desa Merak Belantung Kalianda menjelaskan, akhus pecoh merupakan hasil hempasan ombak yang biasanya terdapat dilaut lepas. Arus tersebut bisa muncul akibat tabrakan antara ombak dengan batu karang dan permukaan pasir yang amat tinggi hingga memecah alur ombak. “Biasanya terdapat di pantai lepas, memang banyak yang beranggapan bahwa insiden kerap dikaitkan dengan hal-hal mistik, tapi akan lebih baik jika wisatawan mengenali ciri-ciri akhus pecoh,” paparnya kepada Radar Lamsel, Selasa (4/7) kemarin. Bahkan dikatakan Mulyadi, tenaga yang ditimbulkan arus tersebut lebih kuat dari hempasan ombak. Karena lanjut Mulyadi, arus yang datang dari berbagai sudut menjadi satu kesatuan dengan alur yang sempit. “Sehingga daya tariknya pun bisa mengalahkan kekuatan ombak. Arus semacam ini kerap hadir dan susah ditebak, tapi biasanya hadir di pantai-pantai lepas ya,” terangnya. Penjelasan Mulyadi mengenai akhus pecoh juga dipaparkan oleh Anggota Mahasiswa Pecinta Alam (MAPALA) Universitas Islam Indonesia (UNISI/UII). Salah satu anggotanya Muhammad Mulya Siddiq mengatakan, dikalangan pecinta alam peristiwa alamiah ini lebih dikenal dengan sebutan ‘rip current’ (arus balik). “Ya hal semacam itu murni gejala alam yang biasanya ditimbulkan dari permukaan laut yang dipenuhi batu karang, bisa juga akibat permukaan pasir yang tinggi,” ujar Siddiq. Lebih lanjut materi semacam ini juga tak banyak dikuasai oleh pecinta alam, sebab hanya anggota Mapala yang mengikuti diklat saja yang mendapat pengetahuan tentang arus semacam ini. Selain itu pada upaya Sar and Rescue (SAR) juga dikupas mengenai arus-arus yang bisa membahayakn ketika berada dilaut lepas. “Sedikit mengungkapkan, kalaupun harus melakukan aktifitas dialam bebas traveller harus mengenali situasi dan kondisi alam, jangan sampai tujuan rekreasi dirusak karena tidak mengetahui hal-hal yang membahayakan keselamatan diri,” tandasnya. (ver)Sumber: