Diskes Waspada Serangan DBD

Diskes Waspada Serangan DBD

KALIANDA – Dinas Kesehatan Lampung Selatan mulai mewaspadai serangan penyakit demam berdarah degue (DBD) menghadapi musim pancaroba yang tengah berlangsung. Berbagai upaya antisipasi mulai dilakukan bidang pecegahan penyakit menular secara berkesinambungan disejumlah titik. Bahkan Diskes Lamsel juga mulai menerjunkan petugas untuk melaksanakan pemantauan ketersediaan serbuk abate dan obat-obatan fogging di masing-masing puskesmas diwilayah Lampung Selatan. “Yang paling utama untuk mengantisipasi wabah penyakit DBD dalam menghadapi musim pancaroba tahun ini adalah melakukan pemantauan logistik. Serbuk abate dan obat-obtaan yang digunakan untuk melakukan fooging harus siap,” ujar Kabid Pencegahan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Lamsel Kristi Endarwati saat ditemui Radar Lamsel di Kalianda, Selasa (4/7), kemarin. Kristi menjelasakan, meningkatnya jumlah kasus DBD itu biasanya terjadi di awal tahun dan akhir tahun. Meski demikian, lanjut Kristi, pihaknya tetap melakukan upaya-upaya antisipasi untuk mencegah mewabahnya penyakit tersebut. “Pergantian cuaca setiap tahunnya itu sulit untuk diprediksi. Oleh karena itu kami secara berkesinambungan melakukan upaya-upaya antispasi agar berbagai jenis penyakit menular tidak cepat mewabah diwilayah Lampung Selatan,” terangnya. Diungkapkannya, dari hasil pendataan petugas dilapangan terhitung dari bulan Januari hingga Juni 2017 telah tercatat sebanyak 111 kasus DBD yang terjadi di Lamsel. Menurutnya jumlah tersebut dinilai tinggi jika dibandingkan dengan kasus yang terjadi sepanjang tahun 2016 yang jumlahnya hanya mencapai 329 kasus. “Kalau melihat catatan dari hasil pendataan petugas kami, kasus DBD pada tahun ini (2017, red) mengalami peningkatan. Meski meningkat tapi sampai saat ini belum ditemukan adanya kasus kejadian luar biasa (KLB) penyakit DBD,” ungkapnya. Dikatakannya, dari hasil pemetaan yang dilakukan pihaknya hampir semua wilayah kecamatan di Lampung Selatan memiliki kerawanan penyakit DBD. “Untuk wilayah yang paling rentan tingginya kasus  DBD itu berada diwilayah Kecamatan Natar, Tanjung Bintang, Jati Agung, Sidomulyo dan Kalianda. Itu bisa dilihat dari grafik kasus DBD yang ada di Dinas Kesehatan Lampung Selatan,” pungkasnya. (iwn)

Sumber: