SNV Belanda Garap Sanitasi Air
Mengolah Tinja Menjadi Pupuk dan Biogas
KALIANDA – Setelah sukses melaksankan program sanitasi air melalui pembangunan water closed (WC) atau jambanisasi di 14 kecamatan diwilayah Lampung Selatan. Organisasi Stichting Nederlandse Vrijwilligers (SNV) Belanda perwakilan Indonesia akan kembali melanjutkan program pemberdayaan masyarakat tersebut dengan melaksanakan kegiatan pelatihan cara pengolahan tinja (kotoran manusia’red) untuk dijadikan pupuk tanaman maupun biogas. Itu dikatakan koordinator organisasi SNV Belanda perwakilan Indonesia Muhammad Ishanudin saat berbincang dengan Radar Lamsel dilingkungan Kantor Bupati Lamsel, usai menggelar pertemuan dengan pejabat pemkab setempat, Kamis (6/7), kemarin. “Sebelum terlaksananya program sanitasi lanjutan ini, terlebih dahulu kami bersama pemerintah daerah akan mendeklarasikan ajakan kepada masyarakat Lamsel yakni stop buang air sembarangan,” ujar Muhammad Ishanuddin. Diungkapkannya, kegiatan deklarasi tersebut akan dilaksanakan oleh SNV bersamaan dengan acara penandatanganan MoU antara pemerintah daerah Lamsel dengan organiasi SNV Belanda untuk Indonesia yang rencananya akan digelar pada tanggal 18 Juli 2017. “Setelah adanya MoU tersebut, barulah program sanitasi lanjutan ini akan dimulai dengan menggelar bimbingan teknis tentang bagaimana cara pengolahan tinja secara baik dan benar bagi masyarakat yang tergabung dalam kelompok sanitasi, agar pada prakteknya nanti tidak berdampak terhadap lingkungan sekitar,” ungkapnya. Dijelaskannya, limbah tinja sebenarnya secara murni bukan buangan. Sebab menurutnya, tinja bisa diolah kembali menjadi hal-hal yang bermanfaat bagi manusia. “Limbah tinja yang diolah menjadi biogas dan pupuk sebenarnya sudah umum dilakukan di negara lain,” jelasnya. Sementara itu Kepala Dinas Perumahan dan Pemukiman (Disperkim) Lamsel I. Ketut Sukerta berharap, untuk tahun 2018 mendatang program sanitasi air ini sudah bisa mencapai 100 persen. Sebab, hal tersebut dapat memberikan keuntungan bagi masyarakat Lampung Selatan yakni lingkungan bisa menjadi bersih dan sehat. “Dalam pembahasan antara pemerintah daerah dengan organisasi SNV Belanda perwakilan Indonesia tadi, itu membicarakan rencana program sanitasi lanjutan yakni pengolahan kotoran manusia untuk dijadikan pupuk maupun biogas,” terang I. Ketut. Sukerta. Ketut menambahkan, pembangunan sanitasi ini dilaksanakan sesuai visi-misi Bupati Lampung Selatan Zainudin Hasan dan Wakil Bupati Lamsel Nanang Ermanto. Selain itu, Bupati Lamsel juga menginginkan masyarakat di kabupaten ini untuk berhenti (stop,red) Buang Air Besar (BAB) sembarangan. “Ini dilakukan agar lingkungan masyarakat dapat terjaga dan bersih sehingga lingkungan masyarakat sekitar bisa sehat,” pungkasnya. (iwn)Sumber: